google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': March 2021

Antara Tawadlu ‎& عباد ‏الرحمن


S u b a d i

Bismillah. Dari sekian panjang deret daftar sifat terpuji yang musti diperhatikan dan dipegang teguh setiap muslim adalah sifat Tawadlu. Secara sederhana sifat ini dapat dimaknai prilaku manusia yang mempunyai watak rendah hati, tidak sombong, tidak angkuh, atau tidak merendahkan diri agar tidak kelihatan sombong, congkak, angkuh, besar kepala, atau kata-kata lain yang sepadan maknanya. 

Sejatinya, jika kita korek lebih jauh dan mendalam Tawadlu hanyalah ditujukan kepada Allah Yang Maha Agung semata. Ketundukan jiwa, hati, serta prilaku sebagai bukti ketidakberdayaan dan rasa lemah dibanding keagungan dan kekuasaan_Nya.

Sepertinya Allah SWT tak kan pernah rela memberikan surga dan ridha_Nya kepada manusia selagi dalam hati dan lakunya dipenuhi kesombongan dan keangkuhan. Sikap angkuh dan sombong cukup menjadi petanda bagi manusia yang tidak mengharap surga dan ridha_Nya. Sungguh tepat dan tak berlebihan para ulama mengatakan bahwa tujuan Tawadlu ialah mengharap surga [ridla] dan menghindarkan diri dari api neraka [طمعا لجنته تعالى ورهبا من ناره تعالى ]. 

Banar, Tawadlu hanya ditujukan kepada Allah SWT sebagai bukti kepatuhan manusia untuk menyempurnakan penghambaan kepada_Nya. Akan tetapi bukan berarti pula harus ditinggalkan dalam praktik hidup sehari-hari. Manusia sebagian makhluk yang hidup berdampingan dengan sesama juga harus mempraktikkan sifat mulai ini -Tawadlu- dalam muamalah setiap harinya. Bukankah sebagian tanda manusia yang dianggap sebagai "hamba Allah Yang Rahman" itu selalu berjalan di antara sesama dengan menundukkan kepala?. Ia seolah tidak pernah melihat langit. Ia berjalan terlihat santai tanpa sedikitpun terlihat membusungkan dadanya. 

Pangkat, jabatan, jendral, dan segalanya predikat duniawi yang disandang tak kan pernah ia jadikan alasan untuk membusungkan dada. Sehingga sangking istimewanya sifat ini Alloh SWT menyebutnya dengan  "عباد الرحمن"  Yaitu hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang [tengok: surat al-Furqan: 63].

Ya Allah, tuntun hamba_Mu yang lemah namun sombong ini menuju ketawadluan yang sudah pasti Engkau ridhai. Kami yakin sungguh hanya Engkaulah yang mampu menjadikan kami hamba_Mu yang tawadlu. Amin.... 

Punjul, 07 Maret 2021



𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...