google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': Kisah Pertemanan Yang Tak Terlupakan

Kisah Pertemanan Yang Tak Terlupakan

Ahmad Izzuddin, M.Pd.I
Kekuatan Berfikir Positif 

[Berjumpa dengan Ahmad Izzuddin, S.Pd.I,M.Pd.I]

Subadi

Meskipun aku berasal dari desa, tepatnya Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek,  wilayah paling selatan di Kabupaten Trenggalek. Anak desa pesisir pantai selatan yang jauh dari keramaian kota dan segala hiruk-pikuk kebisingannya. Alhmdulillah, lahir dan besar berada di lingkungan keluarga yang sangat mengedepankan pendidikan, meskipun orang tua SD saja tidak lulus karena suatu hal yang melatarbelakanginya. Bahkan ke empat saudaraku dengan kegigihan orang tua yang serba terbatas itu masih bisa sekolah hingga mengenyam bangku kuliah, S 1 dan sebagian s 2. Sebuah prestasi orang tua yang tak terkira, yang patut disyukuri dengan sebaik-bainya.

Aku lulus S 1 pada tahun 2008, saat itu program studi yang aku pilih adalah Pendidikan Bahasa Arab/PBA, di STAIN Tulungagung. Program studi ini aku ambil karena memang dari kecil ada ketertarikan tersendiri dengan bahasa arab,  ilmu nahwu dan sharaf,  kayaknya ini pengaruh lingkungan pendidikan yang aku lewati sebelumnya, yang cenderung hanya berkutat di madrasah dan madrasah. Mulai dari MI, MtsN, MAN, Pesantren, bahkan saat di MAN saja dulu sudah berada di jurusan Bahasa. MAN 2 Tulungagung. Kala itu yang menjadi Kepala Madrasahnya adalah Pak Drs. Marjuni, M.Pd. 

Selang 2 tahun setelah lulus dari STAIN Tulungagung, tepatnya tahun 2010 aku mencoba mendaftar dengan beberapa teman Pondok melanjutkan study di pasca sarjana STAIN Tulungagung. Jurusan yang saya ambil sama dengan kebanyakan teman, kala itu ada kang Dian Muh. Hakim, yang kini jadi Dosen di UNISMA Malang, kang Arif Nur Aini, yang kini jadi dosen di Staid Diponegoro Tulungagung, Ustadzku pak H. Bagus Ahmadi, yang kini menjadi dosen di Staid Diponegoro Tulungagung, Kang Farid Efendi yang kini menjadi pengusaha konfeksi selain juga jadi guru. dan teman-teman yang lain.

Saat masuk mendaftar, seperti biasanya ada prasarat yang musti dipenuhi, yaitu membuat karya ilmiyah semacam makalah pendidikan, karena jurusan yang ku ambil adalah MPI, Managemen Pendidikan Islam. Akhirnya, cari-cari literatur ketemulah ide saat itu, tema makalah yang ku ambil adalah Epistemologi Pendidikan Islam, sebisa dan semampu ku buat. Yang ku ingat kala mendaftar saat itu, semua calon mahasiswa musti mengisi ceklist persyaratan, yang salah satu bagian ada pilihan kemampuan bahasa asingnya, ada arab dan inggris - aktif-pasif-tidak bisa-, diminta untuk dilingkari salah satu, saya coba saja pilih yang aktif. walhasil, ternyata ini diperhatikan betul sama dosen pengujinya, saat itu masih ingat betul ada Pak Dr. Abad Badruzzaman, Dr. Teguh, dan Dr. Ahmad Fatoni. Mampus ... aku diminta presentasi dengan bahasa arab itu, karena sudah aku pilih ya musti tanggung jawab, meskipun tidak maksimal kala itu. Alhamdulillah masih terbantu dengan sedikit ingatan maharatul kalam yang kumiliki.

Sampailah pada informasi penerimaan mahasiswa baru, dan alhmdulillah diterima. Juga teman-teman yang lain. Kemudian mengikuti kegiatan perkuliaan awalan, Perkuliahan Umum yang diselenggarakan di qo'ah/AULA Kampus STAIN.  Di sini Kita dikumpulkan mengikuti kegiatan yang paling awal, semua mahasiswa baru berkumpul menjadi satu dan belum tahu di kelas mana kita akan berada, serta besama siapa kita akan berteman. 

Kuliah Umum terus berjalan, Pemateri silih berganti memberikan kuliah kala itu, sampailah pada sesi tanya jawab yang melibatkan mahasiswa baru. Semua yang bertanya, pertanyaannya bagus-bagus dan kentara akan kedalaman ilmunya. Dari sekian penanya itu, ada satu yang bagiku sangat berkesan, dari mahasiswa baru, ia ke depan memperkenalkan diri, nama Ahmad Izzuddin, asal Blitar, asal kampus dan seterusnya.... ia bertanya yang bagiku pertanyaannya luar biasa, rasa kantuk pun serasa langsung hilang,  retorika bahasanya lugas, sistematis dan suarnya sedikit serak basah. Terbesit di dalam hatiku, Ya allah... Aku akan sangat bahagia jika nanti bisa berkawan dengan orang ini. Keinginan itu sangat kuat muncul di pikiran ini.

Alhmdulillah, saat pembagian kelas, seluruh mahasihwa baru mencari kelasnya masing-masing kemudian masuk di kelas sesuai yang ada di daftar pengumuman. Apa yang terjadi ? setelah aku duduk di salah satu bangku, tak selang lama sosok yang saat itu aku harapkan jadi teman - Ahmad Izzuddin- duduk disampingku. Subhanallah... Terjawab sudah keinginan itu. 

Dan alhdulillah, kuliah berjalan, pertemanan berjalan dengan baik, hampir tiap kali ada waktu luang di sela-sela kuliah kita sempatkan ngopi bareng sambil ngobrol dan diskusi ringan,   banyak hal yang ku dapat dari pertemanan itu, dia orang baik, spiritnya luar biasa,  yang sebenarnya  perjuangan dia dalam menuntut ilmu tak kalah rumit dari ku. Dan saat ini dia menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi islam di kota Blitar. Terus semangat kawan... suatu saat nanti kita akan berjumpa lagi dalam situasi dan kondisi yang lebih membahagiakan. aamiin,...

Positif Thingking yes !- Negatif Thingking No !

04 Mei 2020.




6 comments:

  1. Mantab kawan, sampean sudah berlari kencang sementara aku ketinggalan. Belum terlambat untuk menyusul. Trimakasih, I will never forget what you’ve done

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tak ada kata terlambat kawan... Selagi hidung tak tersumbat untuk nafas dan nafas.... Hehe

      Delete
  2. Alhamdulillah kisah yang menarik...

    ReplyDelete
  3. Pengalaman dan pertemanan yg berkesan... Mantap pak

    ReplyDelete

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...