google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': April 2021

الام ‏هي ‏مدرسة ‏الاولى ‏


S u b a d i

Bismillah, sudah menjadi lazim bahwa seluruh manusia yang wujud di bumi ini terlahir melalui perantara seorang Ibu. Hal ini tentu sudah menjadi kodrat bagi hidup manusia. Kecuali manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, sebagai cikal bakal -Ibu dan Bapak-  awal bagi manusia, siapa lagi kalau bukan Adam dan Hawa.

Membincang tentang sosok seorang Ibu pasti selalu menarik dan bermakna. Satu waktu bisa membuat hati dan raup muka gembira ria, di waktu yang lain bisa membuat kita sedih merintih. Gembira-ria sebab berjuta bentuk kasih sayang yang ia curahkan kepada kita banyaknya tak hitung. Sedih-merintih karena melihat perjuangan, jerih payah, pengorbanan, dan cucuran keringat serta air mata yang tak terkira. Percayalah, semuanya tak kan pernah kita mampu membalasnya, sampai kapan pun. 

Sudah banyak yang tahu, dalam perspektif islam kedudukan seorang Ibu sangatlah tinggi lagi mulia. Betapa tidak, Surga seorang anak pun berada di bawah telapak kaki Ibu. Dari sini, tatkala kita mau sejenak diam dan merenungkan secara singkat saja, pasti akan menemukan makna bahwa Ibu adalah sosok yang mampu mengantarkan anaknya menuju surga. Dengan kata lain, kita dapat memaknai bahwa Ibu adalah sosok yang bisa menjadi wasilah tergapainya kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak. 

Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan kita, anak-anaknya. Bersama Ibu kita dikandung selama -+ 9 bulan, lahir ke dunia ini kemudian kita menyusu kepadanya dalam waktu yang cukup lama. Belum cukup, sehari-hari, siang malam kita selalu bersama dengan Ibu kita. Apapun kebutuhan kita, saat masih kecil selalu Ibu yang mencukupi, makan, mandi, tidur, ganti baju, belajar berjalan, bicara dan lain sebagainya. Semua Ibulah yang lebih banyak berperan. 

Tak berlebihan jika Ibu kita, kita sebut sebagai مدرسة الاولى, sekolah utama dan pertama bagi kita semua, seorang anak. Ibulah yang pertama menemani hidup kita. Ibulah yang pertama memberikan pengajaran sekaligus membangun pondasi dalam diri kita. Sampai kapanpun peran sosok Ibu tak kan pernah terputus, perjuangannya tidak mengenal kata pensiun.

Yakinkan bahwa Ibu adalah guru kita yang memiliki kecintaan, kehangatan, kebaikan, keceriaan, cinta, dan kasih sangat besar kepada kita. Ia sanggup membersamai kita dalam suka dan duka. Sebesar apapun suka yang kita miliki, sedalam apapun duka yang kita hadapi, Ibu pasti akan sanggup bersama dengan kita.

Ibu adalah مدرسة الاولى anak-anaknya. Dari sosok ibulah kita belajar hal baru dalam hidup ini. Berbicara, mengenakan baju, cara makan, hingga budi pekerti yang luhur. Dengan sentuhan dan didikan yang lembut dan penuh kasih, suatu saat akan membuat seorang anak menjadi sosok yang kuat, sekaligus lembut, dan percaya diri.

Meskipun pernah kita jumpai anggapan bahwa jasa dan perjuangan seorang Ibu dianggap suatu hal yang kecil, namun yakinlah sejatinya jasa dan perjuangannya sangat besar. Melupakan jasa dan perjuangannya adalah kesalahan besar dan fatal. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita sebagai seorang anak senantiasa berusaha untuk membahagiakan dan menghargainya. Sebab, dengan cara ini akan menjadi bagian dari bentuk membalas jasa seorang Ibu. 

Bersambung.... 






𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...