đđđ
ąđ
°đ
ŗđ
¸
đđ˛đŧđļđ˛đĩđĩđĒđą, Sahabatku, sesama umat muslim kita sudah semestinya untuk saling ingat-mengingatkan, tolong-menolong, dan nasehat-menasehati dalam kebaikan. Jika kita saling sadar bahwa setiap manusia yang masih mampu bernafas itu memiliki potensi menerima curahan rahmat Allah, tentu tidak ada satupun orang yang berani melukai satu dengan yang lainnya. Melukai secara fisik maupun psikisnya. Semua akan saling menghargai dan menghormati. đđˇđđĒđą
Sahabatku, saat ini kita berada di bulan yang sangat mulia. Rabi'ul Awwal, bulan di mana orang istimewa dilahirkan di muka bumi ini, Ia adalah baginda Rasulullah Muhammad SAW. Setelah kelahiran Sang Nabi SAW dunia peradaban terjadi perubahan yang sangat besar, yakni dari jaman kegelapan/jahiliyyah menjadi jaman yang terang benderang. Yang dulunya peradaban dunia jauh dari akhlak dan etika dalam berkehidupan, setelah hadirnya Sang Nabi SAW di dunia, peradaban manusia menjadi berakhlak dan terarah.
Di bulan yang mulia ini, umat muslim di seluruh penjuru dunia memperingati hari kelahiran Sang Nabi SAW, maulud Nabi. Bahkan di negara Indonesia kita tercinta ini, tepat di hari itu menjadi hari libur Nasional. Sekolah-sekolah dan kontor-kantor libur semata untuk menghormati hari istimewa itu.
īŧĢīŧŠīŧŗīŧĄīŧ¨
Sahabatku, yuk kita sejenak berkisah dan mengingat kembali tentang seorang Nabi Agung yang membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban dunia itu, Muhammad SAW. Ayahnya bernama Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Muthalib. Ibunya bernama Sayyidah Aminah al-Zuhriyah binti Wahab, kehadiran bayi itu disambut oleh kakeknya, Sayyid Abdul Muthalib sebab ayahnya sudah meninggal sejak ia masih dalam kandungan ibundanya. Bayi agung itu kemudian oleh sang kakek dibawanya ke kaki Ka'bah.
Di tempat inilah, bayi itu diberi nama Muhammad oleh kakeknya. Sebuah nama yang sama sekali tidak mentradisi di kalangan kaum Quraisy pada masa itu. Sang kakek kala itu hanya penuh harap dengan nama Muhammad bayi itu akan selalu dipuji oleh Allah di langit dan makhluknya di bumi. Subhanallah.
īŧ¨īŊīŊīŊīŊīŊ
Pertama, Keagungan hari dan bulan kelahiran Rasulullah SAW.
Dalam Islam ada anjuran ibadah dengan mengaitkan sebuah peristiwa besar, sekaligus merupakan salah satu metode dakwah Rasulullah SAW. Seperti anjuran memperbanyak ibadah di hari Jum'at dikaitkan dengan peristiwa yang menimpa Nabi Adam As. Beliau diciptakan, dimasukkan, dan dikeluarkan dari surga pada hari Jum'at.
Contoh lainnya adalah anjuran puasa hari Asyura'/tanggal 10 Muharram dikaitkan dengan peristiwa Nabi Musa As beserta kaumnya. Begitu juga anjuran berpuasa hari Senin, dikaitkan dengan sejarah besar berupa hari kelahiran sosok manusia terbaik sepanjang masa, Rasulullah SAW. Maka dapat disimpulkan bahwa anjuran mengaitkan ibadah dengan sebuah peristiwa tersebut menjadi penanda akan keagungan waktu dan hari terjadinya suatu peristiwa.
Kedua, Rasulullah SAW pun memperingati hari kelahirannya.
Sahabat, memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW adalah sebuah ungkapan dari luapan suka cita serta kegembiraan atas kehadiran Rasulullah SAW di muka bumi. Dari sini dapat kita petik satu pesan bahwa rutinitas Rasulullah SAW puasa setiap hari Senin, hakikatnya merupakan wujud dari peringatan hari kelahiran beliau sendiri. Rasulullah SAW melakukan itu semata sebagian wujud mengagungkan dan rasa syukur beliau telah dijadikan Allah SWT sebagai rahmat bagi alam semesta.
Ketiga, Anjuran memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW.
Allah SWT memerintah kita untuk bersyukur dan bahagia atas setiap rahmatNya yang diberikan kepada kita. Maka, tidak diragukan lagi jika Rasulullah SAW adalah lebih agung-angnya rahmat Allah SWT kepada umat manusia, bahkan seluruh alam semesta. Bersyukur dan berbahagia tidaklah dibatasi waktu dan tempat. Kapanpun kita dianjurkan mensyukuri wujudnya Rasulullah SAW di dunia. Rahmat wujudnya Rasulullah SAW dapat dengan pasti dirasakan sampai kapanpun dan tidak akan terputus habis dimakan zaman.
Keempat, bergembira saat memperingati hari lahirnya Sang Nabi SAW dengan berbagai macam cara.
Sudah menjadi maklum, ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memperingati maulud Nabi SAW. Membaca maulid/sejarah hidup Rasulullah, berkumpul berzikir, membaca shalawat bersama, bersedekah, mengadakan walimah/jamuan makan, menyantuni anak yatim, memberi makan fakir miskin dan lain sebagainya.
Sahabat, semoga kita dapat meningkatkan rasa cinta kita kepada Rasulullah SAW sehingga diakui umatnya dan layak berkumpul bersamanya kelak di hari kiamat. Aamiin.
đŋđđđđđ, 13 đžđđđđđđ 2022