google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': Bukan Sekedar Kebetulan, Allah yang Mengatur

Bukan Sekedar Kebetulan, Allah yang Mengatur

 


Subadi

Ahad pagi itu hari yang sudah saya rencanakan untuk mengantar Bapak dan Emak pulang ke Munjungan. Ya, mulai hari Rabu kemarin beliau berdua di Tulungagung. Rabu sampai Jum'at menginap di rumah kakak saya, sepulang dari sekolah hari Jum'at itu Bapak dan Emak saya jemput untuk tinggal di rumah saya beberapa hari. Biasa, orang tua yang anaknya jauh kadang kala merasa kangen ingin jumpa dengan cucu-cucunya. Namun, pada dasarnya Rabu itu beliau berdua ada keperluan menghadiri undangan hajatan pernikahan salah satu adik laki-laki dari menantu anak pertamanya, alias adik dari kakak ipar saya. hehe

Ada kebiasaan yang tak pernah luput dari Emak, setiap sambang anak cucunya selalu membawa sayur blendrang dan ikan laut yang spesial, pas hari itu ikan Tengiri yang beliau masak. Rasanya mantap abis pokoknya, apalagi sayur blendrangnya dicampur bunga Kecombrang, orang munjungan sih lebih familiar menyebutnya bunga Cirang. Soal penyebutan tak lagi begitu penting, yang penting rasanya enak lagi mantap. Asli bunga Kecombrang menyempurnakan sayur blendrang. Apalagi ditambah ikan Tengiri asap. Biehh...

Kembali ke topik, Minggu pagi sekitar pukul 09.00 saya bersama istri dan dua anak mengantar Bapak dan Emak pulang, namun tidak sampai halaman rumah, hanya sampai di Kampak kemudian ganti naik angkot seperti biasanya. Alhamdulillah, perjalanan pulang beliau berdua lancar dan aman. sekitar pukul 12.00 ponsel berdering, ternyata adik sedang berbagi kabar kalau Bapak dan Emak sudah sampai rumah dengan aman. Alhamdulillah. 

Setelah mengantar sampai Kampak, kami bergegas kembali pulang, sesuai rencana kami akan mampir dulu ke sekolah mengambil beberapa keperluan untuk menjenguk salah satu guru yang habis melahirkan. Sebenarnya, beberapa hari yang lalu seluruh teman-teman guru merencanakan menjenguk bersama-sama, karena saya ada acara yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga tidak bisa ikut rombongan guru-gur. Saya pun berencana menjenguk sendirian, tapi syukurnya hari itu ada yang menemani, ya istri dan anak-anak. Jadi, suasana tetap ramai.

Ada hal menarik yang ingin saya sampaikan, sesampai di sekolah baru saja beberapa detik memarkir kendaraan terlihat di sebelah ada mobil yang juga parkir hampir bersamaan, paling hanya selang beberapa detik. Mereka turun mobil, tepatnya rombongan itu ada 3 orang dan sebelum membuka kunci gerbang perasaan saya tertuju pada mereka. Tanpa pikir panjang saya hampiri dan bertanya tentang keperluannya. Eh, ternyata rombongan ini datang dari Magetan dan ingin observasi lokasi pemondokan kontingen Porseni MI Jatim dari Kabupaten Magetan. 

Subhanallah, pas sekali ya... padahal tidak kami rencanakan. Ya untungnya saya mampir di sekolah dan pada saat yang sama ada tamu dari jauh yang ingin observasi di sekolah kami. Seandainya boleh mengandai-andai. Jika saat itu saya tidak mampir, barangkali mereka juga akan kesulitan masuk ke dalam sekolah. pertama, pengurus yayasan kami sedang tidak di rumah, kedua mereka tidak punya akses untuk menghubungi guru saya, ketiga mereka juga tidak punya kontak saya. Kendatipun bisa telepon, paling saya juga tidak bisa datang, mungkin karena ada kegiatan atau mereka akan terlalu lama menunggu sebab jarak rumah saya sampai sekolah lumayan jauh, 23 km.

Selamat datang Bapak-bapak, saya sambut dengan tanpa rencana dan persiapan, hanya ada air mineral yang bisa saya berikan,  ya sekedar minum air mineral. Bincang-bincang singkat tentang calon lokasi pemondokan dan lain-lain, alhamdulillah dapat saudara baru, Pak Kyai Kushadi, pimpinan rombongan yang juga Kamad MIN 6 Kabupaten Magetan. Tak lupa juga 2 teman yang mendampingi. 

Walhasil, jika kita punya niat baik, ikhlas, dan tawakal kepada Allah pasti segala hajat dan urusan yang kita jalani akan ditolong dan mudahkan oleh Allah. Saya, jadi teringat pesan Romo Kyai Haji Abdul Aziz, beliau pernah berpesan dalam majlis ta'lim waktu itu, yang artinya "jika kamu punya keinginan/cita-cita maka bertawakallah kepada Allah, Allahlah yang akan mencukupkannya" . Tentu ihtiyar adalah niscaya, sebagai wasilah kepada tercapainya apa yang kita inginkan. Sungguh, semua yang terjadi bukan sekedar kebetulan, namun, semua bisa terjadi semata-mata atas kehendakNya. 


Punjul, 15 Februari 2022

No comments:

Post a Comment

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...