Subadi
Sholluu 'alaih.....
Hari ini sudah memasuki puasa hari ke 20, artinya sebentar lagi Ramadhan 1443 akan segera meninggalkan kita. Maka, mari di sisa sepuluh terakhir ini kita semakin giat untuk beribadah dan beramal shaleh.
Ada satu jenis ibadah yang sangat layak untuk kita renungkan, ibadah itu adalah bershalawat kepada Nabi SAW. Ya, benar shalawat, yang jika diintip dari segi bahasa berarti do'a. Sedangkan dari sisi istilah adalah bentuk do'a dan pujian untuk Nabi SAW sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Tentu kita sering mendengar firman Allah tentang perintah shalawat kepada Nabi SAW ini ;
إن الله وملائكته يصلون على النبي، يا أيها الذين أمنو صلوا عليه وسلموا تسليما
"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya".
Mengupas hikmah shalawat, kita akan menjumpai banyak keunikan. Kenunikan shalawat yang pertama adalah bahwa banyak ibadah dalam syariat yang bersumber dari Allah STW dalam al-Quran atau melalui Nabi SAW, namun kesemuanya tak lain hanya perintah kepada umatNya. Berbeda dengan shalawat yang merupakan ibadah yang Allah sendiri melaksanakannya. Dan karena inilah shalawat merupakan salah satu ibadah yang paling utama.
Bahkan, Allah jika bershalawat tidak hanya bershalawat sendiri, akan tetapi Dia mengajak para malaikatNya juga ikut bershalawat kepada Nabi SAW.
Shalawat kepada Nabi SAW dari Allah adalah bentuk keridhaan dan sebagai rahmat. Shalawat yang dilantunkan oleh para malaikat kepada Nabi SAW sebagai doa dan instigfar. Sedang shalawat yang dilantunkan umat muslim kepada Nabi SAW adalah doa dan pengagungan kepada Rasulullah SAW.
Keunikan shalawat yang kedua adalah tatkala Allah memerintahkan untuk bershalawat kepada Nabi SAW, Rasulullah SAW pun melakukan hal yang serupa, yakni mendoakan kepada orang yang membaca shalawat kepadanya. Yang maknanya, doa dari Nabi SAW ini dinamakan syafaat.
Subhanallah, dan nyatanya semua Ulama' sepakat doa Nabi SAW itu tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Dan sudah barang tentu Allah SWT pun akan menerima syafaat beliau kepada setiap orang yang membaca shalawat kepadanya.
Dan sangking tingginya kedudukan Nabi SAW dan bershalawat kepadanya, sah atau tidaknya shalat umat Islam pun tergantung kepada apakah ia bershalawat kepada Nabi SAW atau tidak di ujung shalat setelah membaca tasyahud. Sebab shalawat bagian dari rukun shalat.
Walhasil, dengan kita rajin bershalawat berarti sudah menjalankan perintah Allah SWT. Semakin banyak bershalawat tentu makin banyak pahala yang kembali kepada kita dan akan bermanfaat untuk kita di akhirat nanti.
Shalawat kita kepada Nabi Muhammad SAW adalah sebagai ta'dzim atau pengagungan kepadanya dan memang Allah memerintahkan hamba-Nya untuk mengagungkan apa yang Allah SWT sendiri agungkan.
Dengan bershalawat, malaikat selalu memohonkan ampunan.
Dengan bershalawat, kita akan mendapatkan syafaat di hari kiamat.
Dengan bershalawat, kita akan terhindar dari kesusahan dunia dan akhirat.
Dengan bershalawat, dosa-dosa akan diampuni olehNya.
Dengan bershalawat, sekalipun sedikit akan dibalas berlipat-lipat, apalagi banyak.
Dengan bershalawat, kita akan terbebas dari sifat kikir.
Maka beruntunglah orang-orang yang rajin bershalawat. Aamiin.
MI TarBoy, 22 April 2022
Allohumma sholli ala Muhammad...
ReplyDeleteshololloh ala Muhammad...
Aamiin...
Delete