[Madrsah Mengantarkan Generasi Unggul, Berkualitas, Berakhlakul karimah]
Subadi*
Salah satu semangat juang pendidikan Madrasah dapat dilihat dari bagaimana caranya dalam membekali peserta didik dengan dasar-dasar Agama. Fiqih, ilmu Al-qur'an, ilmu Hadist, Sejarah Kebudayaan Islam, dan ilmu Akhlak, misalnya. Tanpa sedikitpun mengesampingkan pendidikan umum, Sain, Matematika, Ilmu Sosial Budaya, Pendidikan Lingkungan Hidup. dan lain-lain. Karena pada dasarnya semua Ilmu dan pengetahuan hanya bersumber dari Sang Pencipta, yaitu Allah SWT, Tuhan semesta alam. Kedua ranah itu hendaknya ditekuni demi keseimbangan dan keselarasan ilmu pengetahuan.
Pengetahuan agama dan umum tidak harus selalu dibenturkan antara satu dengan yang lainnya. Keduanya secara ideal haruslah berjalan beriringan demi tercapainya keseimbangan intelektualitas dan spiritualitas. Fenomena menunjukkan, sekarang banyak bermunculan sekolah umum berbasis pesantren -madrasah- yang tumbuh subur di lingkungan Pesantren. Hampir semua Pesantren yang dulunya hanya punya konsentrasi pada pendidikan bidang agama, kini rata-rata telah mengembangkan sayap dakwahnya dengan mendirikan sekolah-sekolah. Mulai tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Semua itu terjadi bukan tanpa alasan. Pesantren yang merupakan tonggak awal pendidikan di Nusantara juga harus mampu menjawab tantangan serta tuntutan zaman yang kian modern. Sehingga pengembangan sayap dakwah pada ranah pendidikan umum ini menjadi hal yang sangat wajar dan dirasa perlu. Pesantren, selain membekali peserta didik dengan beragam fan-fan ilmu agama, juga musti menyiapkan peserta didik dengan pengetahuan umum yang relevan dengan dinamika kehidupan modren. Selain itu, pengaruh globalisasi dengan segala macam pernak-pernik pengaruh negatif yang di hadirkan menjadi salah satu sebab tidak terlalu diminatinya pendidikan pesantren yang murni hanya mengutamakan soal pengetahuan agama. Bagi pesantren agaknya juga sebagai cara kreatif yang harus ditempuh untuk mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan tertua di nusantara. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, lembaga pendidikan umum di pesantren setara dengan lembaga formal seperti MI, Mts, dan MA. Menurut hemat penulis, kesemuanya mempunyai prioritas utama yaitu peran dalam pembentukan karakter peserta didik.
Secara umum, kurun beberapa tahun terakhir pendidikan Madrasah berkembang dengan pesat, hampir di semua tingkatan, mulai dari MI, Mts, MA dan Sekolah Umum yang berada di lingkungan pesantren. Orang tua didik, dari berbagai latar belakang dan tingkatan sosialnya tidak canggung untuk menitipkan dan mempercayakan pendidikan bagi anak-anaknya di Madrasah. Fenomena ini terjadi begitu masif di sekitaran kita, bahkan nasional. Sungguh perkembangan yang luar biasa terjadi di Madrasah. Hampir dapat dipastikan setiap tahun antusias masyarakat kepada Madrasah selalu meninggkat. Ini dapat dilihat dengan jumlah input calon peserta didik baru yang selalu menujukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Pendidikan Madrasah diminati masyarakat bukan tanpa alasan. Pasti ada alasan yang mendasar dan logis sehinga masyarakat tergerak untuk menjadikan Madrasah sebagai pilihan utama " firts choice" bagi pendidikan anak-anaknya.
Hemat penulis, ada beberapa alasan yang mendasari orang tua didik memilih Madrasah untuk pendidikan anak-anaknya;
1] Karena di madrasah semua tujuan pendidikan baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik lebih mengena.
2] Guru madrasah bukan pengajar yang sekedar mengajar dan mentransfer ilmu pengetahuan semata. Tetapi lebih mendidik anak-anak bangsa. Integritas, loyalitas dan tanggung jawab guru madrasah sangat membanggakan dalam menuntun, membimbing, dan mengarahkan peserta didik agar menjadi generasi yang shalih dan shalihah, dimana karakter atau akhlak menjadi prioritas pertama dan utama.
3] Mata pelajaran yang lebih variatif ; selain pengetahuan umum yang diajarkan, pengetahuan agama juga sangat diprioritaskan. Ini dapat dibuktikan dengan adanya pelajaran : al-Quran Hadits, Akhidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, Fikih dan Bahasa Arab.
4] Lebih dekat dengan Masjid/ Musalla. Dengan demikian sudah barang tentu setiap hari peserta didik akan selalu bersinggungan dengan praktik keagamaan, seperti wudhu, shalat dhuha, shalat fardhu dan kegiatan-kegiatan pembiasaan dalam rangka pembentukan karakter shalih.
5] Adanya kegiatan pembiasaan yang lebih bervariasi, Pembiasaan sangatlah tepat untuk usia dini -usia emas/golden age- karena kegiatan positif yang diulang-ulang akan terpatri pada jiwa dan menjadi kerakter shalih, yang dapat menjadi bekal hidup di kemudian hari. Dengan adanya prioritas pengetahuan agama yang memadai dan dikolaborasikan dengan kegiatan pembiasaan ini diharapkan menjadi benteng bagi peserta didik dalam menyikapi beragam persoalan dan pengaruh negatif dari globalisasi.
6] Gaung pendidikan karakter lebih melekat di tubuh Madrasah, Madrasah dapat mengejawentahkan dalam bingkai Akhlak Mahmudah. Peserta didik Madrasah dibekali dengan pemahaman bahwa Akhlak itu universal, berakhlak berarti harus mampu membangun hubungan yang positif dengan Tuhannya, Rasulnya, Orang tuanya, sesama manusia, dirinya sendiri, cara bersikap dan berbudaya dan menjaga alam semesta.
Sebagai contoh, a] Berakhlak dengan Tuhannya, berarti Peserta didik harus belajar dan berusaha menjalankan apa yang menjadi perintahNya. b] dengan RasulNya, anak didik musti taat dengan ajaran yang dibawanya serta mencontoh prilaku dan kebiasaannya untuk menghiasi prilaku sehari-hari. 3] Dengan orang tua, peserta didik harus mampu berbakti kepada keduanya, membantu dan mendoakan. 4] Dengan dirinya berarti anak didik harus mampu mensyukuri nikmat, berkata jujur dan baik, berpakain yang sopan, dan menggunakan anugerah akal sehat untuk belajar dengan sungguh-sungguh, juga harus mampu bertanggung jawab atas semua yang diputuskan dan dikerjakan, 5] Dan dengan alam sekitar berarti anak didik harus menjaga dan merawat bumi agar tercipta harmoni kehidupan di dunia. Tentu ini satu dari sejuta usaha dan bentuk dari penerapan Akhlak mulia.
Dewasa ini, sebagai bukti bahwa pendidikan Madrasah tidak hanya berkutat pada pendidikan yang berorientasi pada pengetahuan agama semata dapat dilihat dari gerak dan perannya mampu bersaing dengan lembaga sederajat serta prestasi-prestasi yang diraih, baik pada ranah akademik maupun ektra kurikuler, bidang sain, budaya, seni dan ketrampilan yang lain.
Dengan alasan-alasan di atas, kiranya dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa pendidikan Madrasahlah yang paling tepat menjadi pilihan utama "first Choice" bagi masyarakat dan orang tua didik, untuk ikut mengambil peran sebagai benteng sekaligus penangkal dari berbagai macam pengaruh negatif era globalisasi saat ini.
Sedikit gambaran mengapa harus memilih Madrasah dan betapa besar peran Madrasah dalam mewujudkan generasi yang berkualitas dan berakhlaqul karimah...
Ayooo... Sekolah di Madrasah agar Hidup menjadi tambah berkah... Aamiiin....
05 Mei 2020
Punjul Karangrejo Tulungagung
*Kepala MI Tarbiyatussibyan Boyolangu Tulungagung
*Kepala MI Tarbiyatussibyan Boyolangu Tulungagung
Jozzzz. Salam literasi
ReplyDeleteSiap pak.... Monggo kaleh di sruput...
DeleteSae
ReplyDeleteSuwun pak Barit... Mari kita lanjut, pokoke lanjut....
DeleteSae
ReplyDeleteSiP pak...
Delete