S u b a d i
Bismillah. "Dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang bakal dia peroleh keesokan hari. Dan tidak ada seseorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan menemui ajal. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". Q.S. Luqman ayat 34.
Sahabat, sesungguhnya manusia tidak ada yang tahu rejeki apa yang akan didapatnya keesokan harinya. Meskipun kepayahan dalam ihtiyar telah ia jalani, manusia sejatinya hanyalah sebagai perencana. Bagaimanapun, Dialah Allah yang tetap menentukan, kapan dan berapa banyak rejeki yang akan diberikan kepada setiap manusia.
Seorang pegawai pun yang telah dipastikan rejeki bulanannya, sejatinya pula ia tak akan pernah tahu gaji bulan depan akan didapat atau tidak. Maha Suci Allah. Ya, sebab bisa saja dia meninggal dunia sebelum gajian, bisa pula dia terkena PHK, bisa pula gajinya dibawa sangat majikan, dan kemungkinan-kemungkinan yang lain.
Kalau sudah begini, maka tidak ada kata bekerja ngawur, jauh dari etika, dan bekerja dengan alpa pada Allah Sang Maha Pemberi Rejeki. Dengan menyadari bahwa rejeki semata-mata rahasiaNya, maka setiap ihtiyar mencarinya akan senantiasa disandarkan kepadaNya. Bekerja, berdoa, dan tentu memasrahkan seluruhnya kepada ketentuan Allah Rabbul Jalil.
Pada hakikatnya pula, rejeki bukanlah bermakna sekedar harta benda dan kekayaan. Lebih jauh dari itu, rejeki juga berupa kesehatan, ketentraman hati dan jiwa, keshalihan pasangan hidup dan dhurriyat, dan ketaatan kita akan ibadah. Semoga kita, senantiasa diberikan rejeki yang berkecukupan dan berkah. Aamin.
Punjul, 8 Juli 2020
mantap...
ReplyDeleteAamin...
Deletehanya wajib ikhtiar, selebihnya dalam genggaman Yang maha Kuasa
ReplyDeleteNjih pak. ...
Delete