google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': M E M B A C A L A H ! [ Merefleksikan Korelasi Antara Al-Qur’an dan Koran ]

M E M B A C A L A H ! [ Merefleksikan Korelasi Antara Al-Qur’an dan Koran ]

 
SUBADI

Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk memotivasi diri. Bagi saya salah satunya dengan cara menulis hal-hal positif yang kita inginkan, tentang apa saja. Maka dari itu, spirit literasi yang sedang saya sinaoni ini semata-mata untuk motivasi diri, ya, diri saya sendiri. Jika tulisan itu ternyata dibaca oleh orang lain, dan akhirnya bisa memberi bermanfaat, tentu saya juga sangat senang.

Sebagai generasi muslim, kita sudah selayaknya membudayakan membaca. Dengan membaca, kita sejatinya juga sedang menjalani proses belajar, dan bahkan pada titik tertentu membaca juga akan bernilai ibadah, seperti halnya membaca al-Qur’an, membaca shalawat, dan membaca apa saja, asal didasarkan pada niat yang benar, talabil ilmi, misalnya.

Pada tulisan sederhana ini, seperti judul di atas [ MEMBACALAH “ al-Qur’an & Koran”], bukan serta merta “membaca” yang yang saya maksud, hanya ditumpukan pada al-Qur’an dan Koran saja. Benar pada satu sisi, saya ingin sedikit mengulas seputar membaca Al-Qur’an secara kusus, dan pada sisi yang lain saya hendak mengulas sedikit tentang bahan bacaan selain al-Qur’an. Itulah kira-kira topik yang hendak  saya uraikan. Jadi judul itu [Al-Qur’an & Koran], semata-mata hanya untuk keindahan dan ber-gaya saja. Meskipun demikian, semoga tidak mengurangi esensi dari tulisan.

Secara lebih kusus, saya ingin menggaris bawahi kata “Koran”. Koran di sini saya posisikan sebagai wakil untuk semua bacaan selain al-Qur’an, seperti buku bacaan, buku pelajaran, majalah, tabloit,  dan media informasi telekomunikasi lainnya. Artinya, semua bahan bacaan yang dapat menambah wawasan kita, tentang ilmu, informasi, dan sebagainya. Iya, memang benar, secara kusus dan lebih optimal koran [surat kabar] mempunyai porsi tempat yang sedikit lebih luas di tulisan ini. Mohon maaf, meskipun demikian, saya perlu akui bahwa sebenarnya saya juga sangat jarang membaca Koran. Ingin sekali, tulisan ini bisa menjadi motivasi bagi saya, supaya bisa lebih banyak membaca al-Qur’an dan juga bacaan-bacaan yang lain, terutama membaca buku.

Al-Qur’an dan Koran, sudah maklum di kalangan masyarakat, bahwa ke duanya adalah bahan bacaan yang sangat familiar, dekat dengan kita. Al-Qur’an adalah firman Allah yang sudah ditulis dalam kumpulan yang runtut, dan menjadi bacaan yang indah, di dalamnya terdapat petunjuk ke jalan yang benar. Sedangkan Koran, adalah bacaan tentang informasi terkini tentang apa saja yang terjadi di dunia. Ia berisi pengetahuan, informasi aktual, dan kejadian-kejadian yang menarik untuk diberitakan.

Jika al-Qur’an datangnya dari Dzat yang Maha Alim, yaitu Allah SWT, disampaikan oleh  Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, dan dari Nabi Muhammad SAW sampailah kepada kita, umatnya. Ia sebagai petunjuk dan pegangan hidup di dunia bagi umat. Sementara Koran, adalah bacaan hasil liputan para wartawan tentang kejadian-kejadian yang terjadi di dunia ini, nuansa positif dan negatif selalu menyertai bacaan yang ada di Koran, ia sebagai penyalur informasi kepada masyarakat atas segala kejadian yang ada di dunia. Setiap informasi yang disuguhkannya bisa menjadi bahan refleksi bagi kita semua.  

Uraian di atas, menegaskan bahwa antara ke duanya [al-Qur’an dan Koran] terdapat perbedaan yang sangat jauh. Bahkan tidak se level jika membandingkan al-Qur’an dan Koran. Al-qur’an datang dari Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia, sedangkan Koran datang dari manusia sendiri. Namun, meskipun demikian, keduanya menjadi bacaan orang setiap hari. Ada kalanya, orang lebih banyak membaca al-Qur’an, dan ada kalanya, orang lebih banyak membaca Koran ketimbang al-Qur’an. Kira-kira demikian faktanya.

Disamping itu, juga sudah menjadi tradisi bagi sebagian orang, setiap pagi sambil ngopi di teras, sambil membaca Koran. Sampai-sampai merasa ada yang kurang jika belum sempat membaca Koran, terus tergiang dan bahkan gelisah, kira-kira. Si sisi yang lain, juga banyak orang yang jika sehari tidak membaca al-Qur’an rasanya juga ada yang belum lengkap, seperti ada yang belum komplit. Dan bahkan, ada orang yang sama sekali tidak membaca keduanya, pun demikian rasanya biasa-biasa saja, tidak merasa ada yang kurang sedikit pun.

Bagi saya, secara pribadi ada cara menyikapi al-Qur’an dan Koran. Al-Qur’an sebagai firman Allah, sebagai petunjuk bagi kita, seharusnya senantiasa dibaca setiap hari, karena membaca al-Qur’an adalah ibadah, bahkan membaca satu huruf dalam al-Qur’an pahalanya sepuluh kebaikan. Selain itu, al-Qur’an di dalamnya terdapat petunjuk, yang hendak menuntun manusia ke jalan yang benar. Jika kita dalami lebih lanjut, begitu banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari aktivitas membaca al-Qur’an, entah kita faham artinya, ataupun tidak sama sekali, semuanya penuh dengan fadhilah.

Yang jelas, semakin banyak orang membaca al-Qur’an maka semakin banyak pula mendapatkan petunjuk. Apalagi, jika membacanya tidak asal membaca, tidak sekedar membaca, melainkan membaca al-Qur’an sekaligus memahami pesan dan kandungannya, tentu akan lebih mantap lagi. Dari sini, dapat kita ketahui bahwa membaca al-Qur’an selain mendapatkan keuntungan pahala dari Allah, juga akan mendapatkan petunjukNya. Petunjuk yang dapat menuntun kepada jalan yang lurus, jalan yang diridhai Allah Ta’ala.

Ya, membaca al-Qur’an lengkap dengan berbagai manfaat. Namun demikian, bukan berarti kita hanya harus membaca al-Quran saja, dan menyingkirkan jauh-jauh Koran [dan bacaan yang lain, juga menyimak berita]. Kiranya,  dapat saya pastikan, - mungkin juga anda-  membaca Koran dan bacaan yang lain juga sangat penting bagi kita, untuk mengetahui setiap peristiwa yang terjadi di dunia ini, dengan gemar membaca buku dan bacaan yang lain, juga akan menambah wawasan dan membuka kacrawala berfikir kita. Maka, sungguh pun kita sudah membaca al-Qur’an setiap hari, harapan saya, kita juga musti membaca Koran dan bacaan-bacaan yang lain. 

Membaca keduanya, bagi saya perlu dibudayakan, dilestarikan, dan di-dakwah-kan. Karena, antara keduaya, ada kaitan yang sangat kentara dan krusial. Al-Qur’an banyak menyebutkan kejadian-kejadian umum, yang tak sekaligus menyertakan contoh-contoh dan permisalannya secara terperinci, seperti sifat-sifat orang munafik, tindakan orang yang dzalim, orang-orang yang beruntung, bencana, keberkahan, dan lain sebagainya. Sementara Koran dan bacaan yang lain, selalu melaporkan contoh-contoh kejadian konkrik yang sudah terlebih dahulu disebutkan di al-Qur’an. Berbagai macam berita hadir di dalam Koran, berbagai contoh teladan ada di dalam buku, berita peristiwa bencana hadir di TV,  contoh kerusakan hutan juga hadir di Koran dan TV, sungguh lengkap Koran dan bacaan yang lain itu. Secara konkrit menunjukkan kesesuaian antara isi al-Qur’an dan Koran [bacaan yang lain, juga menyimak berita].

Walhasil, jika setiap dari kita membaca koran [dan bacaan yang lain, juga menyimak berita], telah terlebih dahulu membaca al-Qur’an, maka setiap kali membaca Koran [dan bacaan yang lain, juga menyimak berita], kita akan mengatakan “Maha Benar Allah dengan Segala Firmannya”. Apa yang kita baca dalam al-Qur’an, yang disebutkan secara singkat, benar-benar dirinci kejadiannya, dalam Koran-Koran, Buku-buku, TV,  dan Majalah-majalah.

Jika kita refleksikan lebih dalam lagi, saya bisa pastikan,  semuanya tidak ada yang betentangan dengan apa yang telah disebutkan sebelumnya di dalam Al-Qur’an. Maka dari itu, gerakan literasi [membaca dan menulis], mari kita terus budayakan, karena sejatinya, [bagi saya] aktivitas liteasi itu adalah bagian dari cara untuk mengokohkan keimanan kita bahwa firman Allah itu [al-Qur’an], yakin benar adanya, sungguh tak ada ruang sejengkal pun untuk meragukan kebenaran al-Qur'an.  Wallahu a’alam bissowab.

1 Juli 2020, Punjul-Karangrejo-Tulungangung

7 comments:

  1. Sangat bagus pak dan menambah ilmu Kulo... Judulnya Jan pas damel sripsi... semangat

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. membaca dan menulis dua hal berbeda yg saling berkaitan.....
    kang badi' pancen jos....sambil.mengisi blog sekalian memotifasi temen temen untuk mejulis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhmdulillah. Kalau tulisan sederhana ini, juga ada manfaat untuk teman2..

      Delete

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

๐—ฅ๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ถ ๐—ž๐—ฒ๐˜„๐—ฎ๐—ท๐—ถ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป

๐˜’๐˜ฆ๐˜ธ๐˜ข๐˜ซ๐˜ช๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ถ๐˜ข๐˜ต๐˜ถ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ช...