google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': MEMAKNAI ESENSI TAHUN BARU

MEMAKNAI ESENSI TAHUN BARU


S u b a d i

Bismillah. Setiap penghujung tahun, berbagai tempat wisata di negeri ini, selalu saja ramai dipadati oleh para pengunjung. Karena tahun baru selalu identik dengan hari libur, tanggal merah, dan bahkan ditambah dengan hari cuti bersama. Sehingga tidak heran, jika antusiasme masyarakat untuk berlibur selalu tinggi. 

Perayaan dan berbagai macam acara dalam menyambut datangnya tahun baru pun digelar secara meriah. Seolah tak mau ketinggalan, kebanyakan stasiun TV menyuguhkan acara-acara yang meriah dan menarik, kusus event yang bertajuk pergantian tahun. Namun, saat ini [karena pandemi C-19] agaknya, banyak hal berbeda dengan yang biasanya, lebih sederhana dan tak begitu meriah. 

Sejatinya, merayakan suatu peristiwa bukanlah sesuatu yang salah, sebab sudah menjadi naluri manusia, senantiasa senang merayakan sesuatu untuk meninggalkan kesan dalam hidupnya. Apalagi, peristiwa pergantian tahun memang hanya terjadi sekali dalam setahun. Penilaian salah atau tidaknya suatu gelaran acara perayaan sejatinya akan muncul dengan sendirinya seiring dengan tata cara yang dipakai dalam perayaan tersebut. 
___________________
Lalu pertanyaannya, bagaimana seharusnya cara kita menyikapi sebuah perubahan ihwal tahun baru? Kalau kita mau merenungkan, sejatinya di setiap pergantian tahun mengandung banyak makna yang komplek. Mari kita wedar bersama-sama ;

Pertama, pergantian tahun, berarti berakhirnya tahun yang lalu dan menjelangnya tahun yang datang merupakan fase baru dalam hidup setiap orang. Sebab dengan datangnya tahun baru berarti usia seseorang semakin bertambah, musti disadari bahwa kesempatan hidup di dunia juga semakin berkurang. 

Kedua, sesungguhnya tahun baru merupakan batas waktu, maksimal maupun minimal atas tiap orang, untuk mengevaluasi apakah program hidup yang telah dijalankannya dalam setahun telah dicapai. Tegasnya, datangnya tahun baru bisa dijadikan sarana evaluasi keberhasilan hidup dalam rentang waktu satu tahun. 

Ketiga, pergantian tahun merupakan pelajaran yang paling nyata bagi manusia bahwa waktu di dunia ini sangatlah pendek. Hidup di dunia ibarat mampir ngombe, yang abadi hanyalah kehidupan di akhirat. Sehingga patut untuk direnungkan oleh setiap manusia perbuatan apa yang seharusnya bermanfaat untuk dilakukan di dunia, sekaligus sebagai bekal untuk kehidupan setelah mati, akhirat. 

Keempat, pergantian tahun merupakan momen yang penting untuk mencanangkan tekad dan harapan baru dalam diri setiap orang. Artinya, tahun yang menjelang akan segera dijalani, harus lebih baik dari tahun yang baru saja dilewati. Datangnya tahun baru musti membawa semangat baru untuk kehidupan yang lebih baik, baik dalam konteks duniawi maupun ukhrawi. 
__________________________
Sebagai kesimpulannya, dengan melihat setidaknya 4 perspektif tersebut, alangkah tidak tepatnya bila tahun baru selalu dirayakan dengan hura-hura, pesta-pesta, dan foya-foya. Apalagi dirayakan dengan berbagai tindak kemaksiatan. Semua itu akan menjadi lebih bermakna jika disertai dengan muhasabah, zikir, kegiatan yang bernilai kebaikan, dan berdo'a kepada Allah SWT. Wallahu a'lam bisshawab.

Punjul, 22-23, Agustus 2020


2 comments:

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...