google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': Disipilin Diri, Kenapa Tidak? [ Refleksi Sebagai Pesan Diri]

Disipilin Diri, Kenapa Tidak? [ Refleksi Sebagai Pesan Diri]


S u b a d i

Bismillah. Disiplin diri itu seperti otot. Semakin rajin kita melatihnya, semakin kuat kita. Sebaliknya, semakin kita enggan atau tidak melatihnya, semakin lemah kita. Kira-kira begitulah cara mudah membuat analog dalam rangka memahami kata disiplin. Manusia dibekali akal sehat, satu diantara gunanya memang untuk berfikir, dan sangat benar jika kita mau memikirkan ayat-ayat Allah sekalipun tidak tersurat dalam kitab suci Al-Quran. 

Barangkali tidak ada orang yang tercipta sama persis di dunia ini, meskipun sejatinya jika Allah ingin membuat sama tentu bukan perkara yang rumit bagiNya. Setiap orang pasti mempunyai kekuatan otot yang berbeda, begitu juga setiap orang memiliki tingkat disiplin yang berbeda-beda. Jika kita mampu menahan napas selama beberapa detik saja, itu sebenarnya bukti bahwa kita sejatinya memiliki disiplin diri. Namun begitu, tidak semua dari kita mau mengembangkan disiplin yang kita miliki pada tingkat yang sama.

Sederhana, sekali lagi. Diperlukan otot untuk membangun otot. Maka dari itu, untuk membangun disiplin diri, kita memerlukan disiplin diri. Apakah bisa, saya yakin kita bisa, pasti bisa. Modalnya sepertinya hanya niat yang benar dan segera bertindak. Itu saja. 

Pasti kita pernah menyaksikan para binaragawan, baik di TV maupun di sekitaran kita. Rata-rata mereka mempunyai otot yang kuat dan badanya sangat bugar. Tentu untuk bisa mencapai kondisi tubuh yang ideal seperti itu tidak cukup berlatih satu atau dua hari saja. Pasti butuh berlatih dengan disiplin dan pola makan yang teratur juga. 

Kira-kira cara untuk membangun disiplin diri analoginya sama dengan melakukan angkat beban untuk membangun otot. Ini berarti mengangkat beban sampai mendekati batas kemampuan kita. Perhatikan ketika kita mengangkat beban, kita mengangkat beban yang mampu kita angkat. Kita memaksa otot-otot sampai kita tidak kuat lagi dan kemudian beristirahat.

Dari situ, mungkin cara dasar untuk membangun disiplin diri adalah dengan menjalani tantangan yang mampu kita selesaikan, tapi untuk menyelesaikannya kita harus bersusah payah dan mengerahkan segenap kekuatan yang kita miliki. Ingat ya, ini bukan berarti mencoba melakukan sesuatu dan gagal melakukannya setiap hari. Ini juga bukan berarti kita harus melakukan sesuatu yang dapat dengan mudah  dilakukan. Kita tidak akan mendapatkan kekuatan dengan mengangkat beban yang tidak mampu kita angkat dan juga tidak akan mendapatkan kekuatan dengan mengangkat beban yang terlalu ringan.

Lalu, kalau begitu kita harus bagaimana? Kita harus memulai dengan beban atau tantangan yang dapat kita jalani, namun untuk melakukan hal itu, kita harus bersusah payah sampai mendekati batas kekuatan yang kita miliki. 

Ada istilah begini "Latihan Progresif" Yang kurang lebih maknanya demikian "sekali kita sukses, kita menaikkan tingkat tantangannya setingkat lebih tinggi". Artinya, jika kita tetap mengangkat beban dengan berat yang sama setiap waktu, pasti tidak akan bertambah kuat. Demikian halnya, jika gagal menantang diri sendiri dalam kehidupan, kita tidak akan mampu untuk berdisiplin diri.

Bukan sesuatu yang benar jika kita memaksa diri kita terlalu keras saat membangun disiplin diri. Jika ada murid kita mencoba menyelesaikan seluruh pelajaran dalam semalam untuk menghadapi ujian dan keesokan harinya ia berharap bisa menyelesaikan seluruh soal ujian dengan baik dan bisa mencapai tujuan pembelajaran secara konsisten, hampir pasti dia akan mengalami kegagalan. Hal itu sama seperti kita yang pergi ke tempat fitnes untuk pertama kalinya dan mencoba mengangkat beban 300 kilogram. Kita kayaknya hanya akan terlihat bodoh, dan bahkan akan menjadi bahan tertawaan. Hehe

Namun, Jika siswa kita hanya mampu menyelesaikan 1 lembar bacaan dalam sehari dan kita hanya bisa mengangkat sepuluh kilogram beban. Bukan sesuatu yang memalukan jika siswa kita dan tentu juga kita memulai dari apa yang bisa dilakukan. Dengan latihan secara bertahap dan istiqamah, dia akan semakin pandai, dan otot-otot kita akan menjadi semakin kuat.

Sama halnya jika sekarang kita sangat tidak disiplin, sebenarnya kita masih dapat menggunakan sedikit disiplin yang kita miliki untuk dilatih sehingga dapat menjadi semakin disiplin. Semakin kita disiplin, hidup kita tentu semakin mudah untuk dijalani. Tantangan yang pada mulanya terlihat mustahil bagi kita untuk dijalani, akhirnya akan tampak lebih ringan dan mudah. Saat kita semakin kuat, yakinlah berat beban yang sama akan terasa semakin ringan.

Yang terakhir, akan menjadi lebih cerdas dan bijak, jika kita tidak bandingkan diri kita atau siapa saja dengan orang lain. Sebab, itu sama sekali tidak akan menolong. Kata bijak mengatakan, "Jika Anda berpikir bahwa Anda lemah, orang lain akan tampak lebih kuat. Sebaliknya, jika Anda berpikir bahwa Anda kuat, orang lain akan tampak lebih lemah". 

Walhasil, mari kita lihat kemampuan kita sendiri dan bercita-citalah bahwa kita akan semakin kuat saat melatih diri. Terus semangat untuk berlatih dan istiqomah. Salam sukses. Amin. 

Punjul, 24 November 2020

4 comments:

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...