S u b a d i
Bismillah, salah satu tugas mulia yang diemban oleh ormas-ormas Islam di bumi pertiwi ini adalah ikut serta dalam mewujudkan tatanan masyarakat muslim yang cerdas, santun, dan moderat. Sehingga keberadaannya sebagai mitra pemerintah akan lebih bermakna dan bermartabat, bukan malah sebaliknya.
Agama sebagai salah satu perekat kehidupan berbangsa dan bernegara bagi saya merupakan suatu keniscayaan. Disadari atau tidak, fakta menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, di dalamnya terdiri dari berbagai umat beragama. Oleh sebab itu, menurut hemat saya Ormas keislaman juga memiliki tanggung jawab untuk ikut andil mencerahkan umatnya terkait kehidupan berbangsa dan bernegara.
Banyaknya faham keislaman yang dianut umat islam, sekaligus banyaknya varian madzhab merupakan tantangan Ormas Islam sekarang. Meskipun sejatinya keragaman madzhab ini tidak perlu lagi dikhawatirkan karena telah terbukti berjalan beratus tahun yang membuat Islam di Indonesia selalu dinamis.
Namun, Lagi-lagi yang perlu menjadi perhatian adalah faham keislaman yang mempunyai kecenderungan menegaskan kelompok lain yang berbeda. Kelompok yang memiliki faham seperti ini, dalam literatur sejarah Islam dikenal dengan khawarij, ia memiliki pengaruh, apalagi di masa kini sebarannya lebih efektif, sebab banyak menggunakan medsos sebagai basis kegiatannya.
Banyaknya kanal-kanal medsos dan mudahnya orang menyampaikan ceramah keislaman tanpa generasi keilmuan keislaman yang memadahi musti disadari oleh Ormas Islam bahwa itu adalah bagian dari tantangan. Sebab jika tidak ada gerakan masif untuk merevitalisasi bahan-bahan dakwah bisa jadi masyarakat akan sangat mudah terbawa oleh faham keislaman ekstrem yang justru jauh dari teladan Rasulullah, para sahabat, dan ulama' saleh.
Dalam sejarah peradaban islam, terbukti adanya kelompok yang mengaku dirinya muslim, namun memiliki pandangan keras dan ekstrem, apalagi di era sekarang ini, bisa jadi lebih banyak dan masif. Jika tidak diwaspadai tentu memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap masyarakat muslim, berfaham namun ekstrem, yang dapat memecah belah umat dan bangsa. Pastinya tidak diharapkan.
Oleh sebab itu, untuk memperkuat sekaligus memperbanyak pengikut faham keislaman yang moderat, yang selaras dengan jati diri bangsa Indonesia rasanya juga perlu cara, motode serta strategi penyampaian dakwah yang relevan dan peka zaman.
Kita tahu bahwa para ulama saleh telah banyak memberikan contoh tradisi tulis/literasi yang sangat produktif. Tradisi lisan, seperti pidato, ceramah, tabligh dan lainnya juga penting. Namun, di era sekarang ini jangan sampai meninggalkan tradisi tulis. Dakwah secara lisan dan tertulis sangat perlu digalakkan bersama-sama oleh Ormas-ormas Islam, terutama yang menjunjung tinggi sikap tawassuth dan menghargai perbedaan. Kuncinya dengan mengedepankan sumber keislaman yang bisa dipertanggungjawabkan.
Era sekarang serba digital. Kanal-kanal medsos sudah semestinya dipenuhi dengan materi-materi keislaman yang menyejukkan dan mencerahkan. Sehingga besar harapan masyarkat umum lebih mudah mendapatkan sajian materi keislaman yang menyejukkan melalui medsos tersebut.
Oleh karena itu, seiring dengan menjamurnya faham keislaman yang ekstrem sudah waktunya Ormas Islam melakukan terobosan untuk berjuang demi hadirnya konten ajaran Islam yang moderat, modern, sejuk, sekaligus mencerahkan. Meskipun pelan tapi pasti. Jayalah negeriku, majulah bangsaku, salam guyup rukun selamanya. Wallahu a'lam bissowab.
Punjul, 23 November 2020
semangat menulis pak badi... kami selalu mendukungmu...
ReplyDeleteSuwun Pak.. Buk. ...
DeleteLha ini yang ditunggu.... siip
ReplyDeleteHehe. ... Pripun carane ben dang tercetak niki. . Kwkwk
ReplyDelete