google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': Baper di Musim Wisuda [Tafsir Hymne Guru]

Baper di Musim Wisuda [Tafsir Hymne Guru]

S u b a d i 

Bismillah. Antara bulan Mei sampai Juni merupakan bulan musim purnawiyata anak sekolah di setiap jenjangnya. Yang rampung sekolah TK bisanya diwisuda kemudian melanjutkan ke SD, yang rampung SD juga diwisuda kemudian mereka sibuk mencari sekolah lanjutan yang klik di hati anak dan orang tua, dan begitu seterusnya. Purnawiyata kini sudah menjadi tradisi tahunan bagi sekolah formal maupun non formal di Indonesia. 

Saat acara purnawiyata, ada satu lagu yang tak pernah ditinggalkan untuk dilantunkan, lagu itu ialah "Hymne Guru". Sebuah lagu yang liriknya menggambarkan urgensinya peran sosok seorang guru dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Lagu yang sampai hari ini terus lestari dan penuh makna itu adalah karya dari seorang guru SMP asal kota Madiun pada tahun 1980-an. Sosok guru pencipta lagu indah itu bernama Bapak Sartono.

Sebelum penulis mencoba mengulik makna di balik lagu Hymne Guru itu, ada baiknya dihadirkan lirik lagunya. Siap? 

"Terpujilah wahai engkau ibu-bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa".

Saat kita melantunkan lagu itu bersama para siswa di acara purnawiyata, tak jarang kita meneteskan air mata. Meski kita detik itu berada pada posisi guru, namun hati kita selalu ingat kepada guru-guru kita, yang telah mendidik dan menghantarkan kita menjadi manusia yang lebih bermartabat. Teruntuk guru-guru kita, semoga jasamu dalam jalan ilmu menjadi penuntun langkahmu kelak ke tempat kebahagiaan abadi, surga Allah. Aamiin. 

Saat kita mendengar lagu itu pula, kita akan teringat juga dengan satu istilah yang terpatri kuat dalam pandangan orang Jawa, yakni istilah yang disematkan untuk sosok seorang guru "digugu lan ditiru". Secara sederhana bisa dipahami guru itu diikuti dan dicontoh. Kemudian kita juga akan ingat apa yang telah dipesankan oleh Ki Hajar Dewantara; " Ing ngarso sungai tuladha". Yang maknanya di depan harus menjadi contoh. Tentu contoh yang mulia, bukan yang lain. 

Selain itu, sebagai mana termaktub dalam lirik lagu Hymne Guru mulai baris ke 6 di atas, sungguh "wah" Representasi sosok seorang guru di negeri Indonesia ini. Betapa tidak, sebab, laku pribadinya menjadi model kehidupan atau teladan yang banyak dipandang orang. Singkat kata, ini menandakan adanya pengakuan akan eksistensi sosok guru dalam kehidupan umat manusia.

Sadar ataupun tidak, peran-peran kita sebagai guru di tengah umat bagaikan mentari yang menerangi kehidupan setiap hari, bagaikan purnama yang menambah indahnya malam, dan bagaikan bintang-gumintang yang menyala terang dalam gelapnya malam.

Guruku, Sungguh engkau bagai angin penyejuk di tengah gersang dunia,bagaikan air yang mensucikan noda kehidupan, bagaikan induk tanaman yang tidak hentinya menumbuhkan tunas-tunas kebaikan.

Engkau Laksana hujan yang membasahi bumi di tengah bencana kekeringan. Jembatan yang menghubungkan cita-cita menuju kesuksesan, bumi yang siap disemai bibit-bibit unggul pembela-pembela kebenaran.

Guru adalah manusia yang berbeda dari sekian peserta di alam raya. Manusia-manusia berpengaruh yang pernah dilahirkan oleh sejarah. Engkau manusia spesial yang dikirim dari langit untuk membantu memakmurkan bumi.

Guru, sosok dan keberadaanmu menjadi wajib diadakan di bumi, karna engkau bukanlah makhluk kiriman gratis dari langit.  Pantas lah jika guru mendapat pujian dalam bentuk sebuah lagu, seperti Hymne Guru. 

Walhasil; Sebagai bagian dari orang pernah belajar Agama kita juga mengetahui, sejatinya Allah beserta rasulnya juga telah memberikan sanjungan yang lebih menggugah jiwa kepada orang-orang yang berilmu dan mau mendedikasikan hidupnya di jalan pendidikan, ta'lim wa al muta'allim. Oleh karena itu, Guru tak kan sudi bergeser niatnya dan tetap istikamah menjadi Guru, sebagai living model di tengah-tengah pusaran umat manusia. Wallahu a'lam bisshawab. 

Punjul, 16 Juni 2021

No comments:

Post a Comment

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...