Bismillah. Terbukti, bahwa keterlibatan kaum perempuan dalam berdakwah bukanlah hal yang baru. Nyatanya, sejak zaman Rasullulah, peran perempuan dalam dakwah Islam cukup besar. Taruhlah, Sayyidah Khadijah, Aisyah, maupun Fatimah. Sejarah mencatat bahwa peran mereka dalam membersamai Rasulullah mensyiarkan agama Islam sangat besar.
Sejarah perjuangan bangsa juga merekam tokoh-tokoh perempuan hebat, seperti Raden Ajeng Kartini, Cut Nyak Din, dan para tokoh wanita lainnya. Peran dan semangat mereka dalam berdakwah mensyiarkan Islam patut diteladani. Pastinya, mereka dalam berdakwah melalui caranya masing-masing. Sesuai konteks, situasi, dan tantangan bangsa saat itu.
Tantangan berdakwah hari ini pasti berbeda dengan waktu silam. Saat ini, kita berada di era digital, gempuran informasi cukup deras, maka dakwah islam tidak hanya menjadi tugas kaum laki-laki semata. Akan tetapi, peran perempuan sangatlah dibutuhkan. Perlu diingat, perempuan berdakwah bukan hal yang tabu lagi, asal sesuai koridor. Mereka bisa berdakwah dengan benar dengan tuntunan guru yang Alim.
Ya, tantangan pendakwah di era millenial seperti saat ini memang cukup berat. Maka dari itu, sebelum memulai dakwah melalui media digital musti diawali dengan belajar terlebih dahulu, membekali diri dengan ilmu agar mampu menguasai materi dengan benar. Karena, persoalan materi dakwah itu lebih kompleks, sehingga membutuhkan kehati-hatian dalam berbicara, supaya tidak menimbulkan masalah yang lebih besar, meskipun bukan persoalan pro kontra.
Berdakwah melalui media digital, memang memiliki tantangan yang cukup berat. Karena dalam berdakwah terkadang benar pun masih dicari-cari celah kesalahannya, dan yang salah kadang juga masih dicari celah-celah pembenaranya. Oleh sebab itu, sebagai pendakwah musti memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan yang memadai, agar mampu menjawab semua tantangan yang ada.
Di era digital seperti saat ini, banyak sekali pola pikir yang menyimpang, sebab hanya membaca dari literatur yang bergentayangan di media sosial yang menurutnya benar, namun sejatinya masih butuh filter. Maka disinilah pentingnya guru yang nyata. Sebab, jika ada hal yang kurang tepat, guru bisa memberikan pencerahan dan mampu membuktikan kebenarannya. Semoga ada manfaat. Amin.
Boyolangu, 15 Juni 2021
No comments:
Post a Comment
Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..