𝙎 𝙪 𝙗 𝙖 𝙙 𝙞
𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓱 𝓵𝓲𝓵𝓵𝓪𝓱 𝔀𝓪𝓵 𝓱𝓪𝓶𝓭𝓾𝓵𝓲𝓵𝓵𝓪𝓱. Kami memujimu ya Allah, Rab bumi dan langit beserta seisinya. Sungguh engkau telah mengajarkan kepada manusia apa yang belum mereka ketahui, sebagaimana kalam-Mu yang suci, 'allamal insaana maa lam ya'lam. Dia, Allah mengajarkan apa yang tidak diketahuinya. 𝓐𝓵-𝓐𝓵'𝓐𝓵𝓪𝓺:5.
Setiap muslim wajib memiliki niat ketika menjalankan ibadah seperti sholat, zakat, puasa, dan lain sebagainya. Bahkan dengan sebab niat perkara dunia pun bisa bernilai akhirat gara-gara niat. Menuntut ilmu adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim. Maka, menata niat bagi penuntut ilmu adalah suatu keniscayaan yang musti diperhatikan. Wajib benar.
Dalam catatan sederhana ini, saya akan menuangkan niat yang benar ketika belajar sesuai yang tertulis pada kitab Ta'limum Muta'alim karya Imam Az-Zarnuji. Jika temanku mondok selama 10 tahun, berarti kita telah mengatamkan kitab itu sebanyak 11 kali. 10 kali saat ngaji posoan setiap Ramadlan bersama Romo Yai, kecuali pulang saat libur Puasa. Dan 1 kali di bangku madrasah bersama Ustadz kita.
Sungguh, pelajar muslim wajib memiliki niat ketika belajar, karena niat merupakan dasar utama dari semua perbuatan. Ini berdasar hadits Nabi yang sangat populer;
إنما الأ عمال بالنبات
"Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya". H. Shohih.
Sangat banyak amalan yang terlihat sebagai amalan dunia, lalu menjadi amalan akhirat karena niat yang baik. Begitu pula, banyak amalan terlihat sebagai amalan akhirat, lalu menjadi amalan dunia karena niat yang buruk. Keterangan ini sudah sering kita dengar dari para Alim. Dan memang benar adanya.
Niat seoarang pelajar sebagaimana tertuang dalam kitab Ta'lim Muta'alim sebagai berikut ;
1. Menuntut ilmu karena mencari ridha Allah, dan kehidupan akhirat.
2. Menuntut ilmu karena ingin menghapus kebodohan dari dirinya dan dari segenap orang-orang bodoh.
3. Menuntut ilmu karena ingin menghidupkan Agama Allah dan melanggengkan Islam. Disebutkan, kelanggenan Islam dengan ilmu, bukan yang lain.
4. Berniat mensyukuri nikmat akal, kesehatan badan. Bukan niat supaya manusia menerimanya, dan bukan pula untuk kenikmatan dunia dan kehormatan.
Itulah niat yang harus ditancapkan dalam hati oleh penuntut ilmu menurut kitab Ta'limul Muta'alim. Sedikit ada pengecualian terhadap niat yang terakhir, bukan untuk mencari kehormatan. Disebutkan boleh mengharap kehormatan atau kedudukan karena punya tujuan amar ma'ruf nahi munkar. Karena misi mulia, memberikan hak kepada yang berhak, semata untuk meluhurkan agama bukan untuk kepentingan sendiri dan hawa nafsunya. Itu diperbolehkan, sebatas keinginan untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Bukan yang lain.
Menuntut ilmu itu, sudah barang tentu butuh waktu, biaya, dan susah payah. Maka, jangan sampai berpaling dari niat di atas, hanya untuk msnggapai kepentingan sesaat, dunia, yang sedikit, dan fana. Selain itu, seorang ahli ilmu tidak menghinakan diri dengan bersikap tamak terhadap hal yang tidak pantas ditamaki, dan hal-hal yang dapat merendahkan ilmu dan pemiliknya. Wallahu a'lam bisshowab.
Kajian pasal tentang niat. Mohon koreksi jika ada yang tidak tepat dan jauh dari kitabnya.
Boyolangu, 12 November 2022
Sangat bermanfaat... ilmu harus dicari kudu duwe niat. bunci lan guru ugo suwe mangsane... tidak ada namanya ilmu instan semua butuh proses.. yg kita cari adalah ilmu yg manfaat berkah fiddunnya hatal akherah... sing terpenting laku adab, totokromo lan ridlone guru...
ReplyDeleteMtr swn pak Kyai Badi'
Alhamdulillah, ditambah kalimat yang sangat tepat.... Mendahulukan adab lalu ilmu.. Suwun mas Gus...
DeleteAlhamdulillah...Sae Gus...
ReplyDeleteTrimakasih Bun...
Delete