google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': Garis Besar Pokok Pembahasan Kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim (Karya : K.H.M. Hasyim Asy'ari )

Garis Besar Pokok Pembahasan Kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim (Karya : K.H.M. Hasyim Asy'ari )


Subadi

K.H.M.Hasyim Asy'ari
Studi Literatur 1
kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah yang Maha Alim. Shalawat serta salam disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Rahmat Allah SWT dan Syafa’at Nabi Muhammad semoga selalu menyertai kita sekalian. Aamin .
Penulis merasa sangat bersyukur pernah punya kesempatan belajar ikut mengkaji salah satu karya terkenal milik K.H. M. Hasyim Asy’ari dengan Ustadz. H. Bagus Ahmadi. Beliau adalah salah satu Pengasuh di Pondok Pesantren Salafi MIA Tulungagung. Di sinilah penulis mengkuti kajian kitab tersebut. Kitab yang  penulis maksud adalah kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim fi ahwal ta’limihi wa ma yatawaqof ‘alaih al-muta’allim fi maqamat ta’limihi. Kitab yang menyajikan tentang etika/ adab proses belajar mengajar. Tidak hanya membahas  dari satu sisi saja, melainkan dari sisi peserta didik, guru, teman dan cara beretika dengan literatur sebagai alat belajar. Salah satu kitab yang sudah populer di kalangan Pondok Pesantren, kususnya di wilayah Jawa Timur. Kitab ini bagi kalangan pesantren bukanlah literatur yang baru dijumpai. Di sebagian pesantren malah menjadi dars/pelajaran pokok. 

Ngaji ini 15 Thn. Yang Lalu
Karya ini selesai disusun oleh K.H. M. Hasyim Asy’ari pada hari Ahad tanggal 22 Jumady al-Tsani tahun 1343 H. Sebagaimana yang tertulis pada kitab halaman 101. K.H. M. Hasyim Asy’ari menulis kitab ini didasari akan perlunya literatur yang membahas tentang adab atau etika dalam mencari ilmu pengetahuan. Beliau menyampaikan dalam kitab tersebut bahwa menuntut ilmu merupakan pekerjaan agama yang sangat luhur sehingga orang yang sedang mencarinya harus memperlihatkan etika-etika / adab yang luhur pula. Ini disebutkan dalam kitab halaman 11-12. Sehingga dalam kontek tholabul ilmi yang juga merupakan bagian dari ibadah, haruslah disertai dengan prilaku-prilaku yang mulia / akhlakul karimah.

Secara keseluruhan, kitab ini terdiri dari delapan bab. Bab pertama, membahas tentang keutamaan ilmu dan ulama’/ilmuan serta keutamaan pembelajarannya. Bab kedua, membahas adab/etika peserta didik terhadap dirinya sendiri yang harus dipenuhi ketika proses belajar. Bab ketiga, berisi etika/adab seorang peserta didik terhadap pendidik/gurunya. Bab keempat, menjelaskan etika /adab peserta didik terhadap pelajaran dan hal-hal yang harus dipedomani besama guru dan teman-temannya. Bab kelima,  menjelaskan tentang adab / etika yang harus dipedomani bagi seorang guru/ pendidik. Bab keenam, berisi tentang etika pendidik/guru terhadap pelajaran. Bab ketujuh, adab/ etika seorang pendidik/ guru terhadapa peserta didik.  Bab kedelapan.  Menjelaskan tenang adab/ etika tata cara menggunakan buku / kitab yang merupakan alat belajar.

Delapan bab itulah yang menjadi konsentrasi kajian dalam kitab ini. Dalam kesempatan yang akan datang penulis akan mencoba menguraikan apa yang menjadi pesan dari kitab tersebut. Sebagai bagian dari kelompok orang yang mengidolakan K.H. M. Hasyim Asy’ari, sudah sepantasnya jika juga ikut menikmati karya-karyanya sekaligus mengkajinya. Untuk lebih mengenal sosok yang diidolakan. Beliau juga merupakan salah seorang pendiri pondok pesantren Tebuireng Jombang. Sekaligus salah satu pendiri organisasi terbesar di Nusantara. Nahdlatul Ulama. 

Sebagaimana disebutkan dalam kita Adabul Alim wal Muta’alim  yang tertuang di halaman 6 dan 7 setidaknya ada 10 karya K.H. M. Hasyim Asy’ari yang terkenal. Dari nama-nama kitab itu menggambarkan bahwa Beliau merupakan tokoh yang memiliki pemikiran diberbagai disiplin, diantaranya teologi, tasawuf, fikih dan kependidikan. 

Apalagi sebagai warga Nahdliyyin, sudah sepantasnya kita memulai mengenal para pendiri dengan semangat literasi. Mengabadikan pemikirannya melalui tulisan-tulisan untuk sarana belajar dan dakwah. Sekaligus untuk menguatkan ideologi keaswajaan di lingkungan organisasi. Tentu bukan hanya tentang karya dan ketokohan K.H. M. Hasyim Asy’ari yang musti dikaji. Akan tetapi juga karya-karya para pendiri yang lain. sehingga sebagai warga Nahdliyyin semakin mengenal para tokoh dan pendiri yang menjadi panutan. 

Bersambung.....

29 April 2020. Punjul Karangrejo Tulungagung.

No comments:

Post a Comment

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...