Subadi
K.H.M.Hasyim Asy'ari |
kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah yang Maha Alim. Shalawat serta salam disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Rahmat Allah SWT dan Syafa’at Nabi Muhammad semoga selalu menyertai kita sekalian. Aamin .
Penulis merasa sangat bersyukur pernah punya
kesempatan belajar ikut mengkaji salah satu karya terkenal milik K.H. M. Hasyim
Asy’ari dengan Ustadz. H. Bagus Ahmadi. Beliau adalah salah satu Pengasuh di Pondok
Pesantren Salafi MIA Tulungagung. Di sinilah penulis mengkuti kajian kitab
tersebut. Kitab yang penulis maksud adalah
kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim fi ahwal ta’limihi wa ma yatawaqof ‘alaih
al-muta’allim fi maqamat ta’limihi. Kitab yang menyajikan tentang etika/ adab proses
belajar mengajar. Tidak hanya membahas dari satu sisi saja, melainkan dari sisi peserta didik, guru, teman dan cara beretika dengan literatur sebagai alat belajar. Salah satu kitab yang sudah populer di kalangan Pondok
Pesantren, kususnya di wilayah Jawa Timur. Kitab ini bagi kalangan pesantren
bukanlah literatur yang baru dijumpai. Di sebagian pesantren malah menjadi dars/pelajaran pokok.
Ngaji ini 15 Thn. Yang Lalu |
Secara keseluruhan, kitab ini terdiri dari delapan bab. Bab pertama, membahas tentang keutamaan ilmu dan ulama’/ilmuan serta keutamaan pembelajarannya. Bab kedua, membahas adab/etika peserta didik terhadap dirinya sendiri yang harus dipenuhi ketika proses belajar. Bab ketiga, berisi etika/adab seorang peserta didik terhadap pendidik/gurunya. Bab keempat, menjelaskan etika /adab peserta didik terhadap pelajaran dan hal-hal yang harus dipedomani besama guru dan teman-temannya. Bab kelima, menjelaskan tentang adab / etika yang harus dipedomani bagi seorang guru/ pendidik. Bab keenam, berisi tentang etika pendidik/guru terhadap pelajaran. Bab ketujuh, adab/ etika seorang pendidik/ guru terhadapa peserta didik. Bab kedelapan. Menjelaskan tenang adab/ etika tata cara menggunakan buku / kitab yang merupakan alat belajar.
Delapan bab itulah yang menjadi konsentrasi
kajian dalam kitab ini. Dalam kesempatan yang akan datang penulis akan mencoba
menguraikan apa yang menjadi pesan dari kitab tersebut. Sebagai bagian dari
kelompok orang yang mengidolakan K.H. M. Hasyim Asy’ari, sudah sepantasnya jika
juga ikut menikmati karya-karyanya sekaligus mengkajinya. Untuk lebih mengenal
sosok yang diidolakan. Beliau juga merupakan salah seorang pendiri pondok
pesantren Tebuireng Jombang. Sekaligus salah satu pendiri organisasi terbesar
di Nusantara. Nahdlatul Ulama.
Sebagaimana disebutkan dalam kita Adabul
Alim wal Muta’alim yang tertuang di
halaman 6 dan 7 setidaknya ada 10 karya K.H. M. Hasyim Asy’ari yang terkenal. Dari
nama-nama kitab itu menggambarkan bahwa Beliau merupakan tokoh yang memiliki
pemikiran diberbagai disiplin, diantaranya teologi, tasawuf, fikih dan
kependidikan.
Apalagi sebagai warga Nahdliyyin, sudah
sepantasnya kita memulai mengenal para pendiri dengan semangat literasi. Mengabadikan
pemikirannya melalui tulisan-tulisan untuk sarana belajar dan dakwah. Sekaligus
untuk menguatkan ideologi keaswajaan di lingkungan organisasi. Tentu bukan
hanya tentang karya dan ketokohan K.H. M. Hasyim Asy’ari yang musti dikaji. Akan
tetapi juga karya-karya para pendiri yang lain. sehingga sebagai warga Nahdliyyin
semakin mengenal para tokoh dan pendiri yang menjadi panutan.
Bersambung.....
29 April 2020. Punjul Karangrejo Tulungagung.
No comments:
Post a Comment
Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..