Subadi
Hari ini, Kamis 21 Mei 2020, rasanya saya harus memberi maaf pada keinginan saya sendiri, ternyata ada satu rencana yang belum terselesaikan sebagamana harapan. Ya, rencana menyelesaikan tulisan yang gugusan idenya sudah saya coba tulis di blog pribadi. Dan kini ternyata hanya bisa sampai tersimpan di draf blog saja. Tak jadi masalah, saya yakin hari esok masih ada kesempatan yang lebih baik untuk menyelesaikannya. Saya harus memaafkan diriku sendiri. Mohon Maaf.
Pagi-pagi sehabis santap sahur berasama istri tercinta, biasa kami menunggu waktu subuh tiba, sambil membaca buku kesanyangan, saya tetap terjaga. Alhmdulillah, masih diberi kesempatan untuk shubuh-an berjamaah.
Sehabis shubuh seperti biasa, kita menyempatkan nderes al-Quran, beberapa halaman bisa kita lampauhi, semuanya semata-mata berkat pertolongan Allah Ta'ala. Terima kasih ya Allah. Kesempatan yang ada saya manfaatkan untuk melanjudkan membaca buku sembari bersandar di kursi kayu kesayangan, kira-kira se jam lamanya.
Tiap pagi saya ditemani ocehan burung di rumah, sungguh merdu. Mohon maaf saya dari kecil memang pecinta burung, kesenangan itu terbawa sampai saat ini. Kini burung yang saya pelihara ada Kacer, Anis Kembang [endemik asli indonesia], Cucak, dan dua burung bekutut yang sangat istimewa.
Sedikit bicara soal burung, semua burung-burung yang saya pelihara itu punya keunikan sendiri-sendiri. Dua burung kutut itu sebenarnya masih muda, kini usianya kisaran 1 tahunan. Semuanya burung lokal, bukan jenis bangkok atau yang lain. Yang satu manggung tiap kali mendengar adzan shalat, ia secara langsung ikut manggung, tiap kali manggung selalu tiga kali angkatan, dalam satu irama. Meskipun jenis lokal suaranya cukup kuat dan tegas.
Kemudian, Kutut yang ke dua, mempunyai karakter yang bebeda dengan temannya itu, saat mau manggung dia tak mengenal waktu, mau manggung kapan pun bebas, dia sangat perhatian sama saya, sekali saya dekati akan segera menyapa. Anggungan-nya pun tak bisa dipastikan, kadang keluar irama suara lemah kadang keluar alunan suara yang cukup merdu. Ada yang bilang angkatan suaranya adalah Klaooooo. Kira-kira demikian.
Itu saja soal burung, hehe.
Aktivitas hari ini, tak hanya di rumah, tetapi juga di sekolah, ada beberapa hal yang menjadi tema kegiatan hari ini, melayani wali murid, dan yang cukup intens adalah diskusi kecil membicarakan agenda Madrasah ke depan, hari ini semua saya bicarakan dengan pak Guru bagian kurikulum dan operator Madrasah, tentang PPDB, KBM, administrasi, dan banyak hal lainnya.
Sehabis shalat taroweh, waktu yang ada saya pergunakan untuk menarasikan gagasan-gagasan hasil diskusi siang itu, hingga larut malam. Saya jabarkan sampai 6 halaman. Hal seperti ini selalu saya biasakan, setiap kali selesai rapat dengan Guru-guru, saya selalu catat ulang dalam bentuk narasi sesuai apa yang menjadi topik pembahasan rapat. Setelah selesai selalu saya kirim kepada Guru-guru yang saya banggakan itu. Sebagai pengingat dan memudahkan bekerja di sekolah.
Alhamdilillah, tepat jam 01.00 dini hari, jabaran diskusi yang saya beri nama "Langkah KBM MI Ke Depan" itu bisa saya selesaikan. Saat itu pula, langsung saya kirim ke WA group Dewan Asatidz MI TarBoy.
Dan tulisan ini, sebagai ganti tulisan yang belum maksimal yang tersimpan di draf blog itu tadi. Mohon maaf.
Punjul-Karangrejo, 22 Mei 2020.
Semoga Alloh mengampuni..terkadang diriku terseret kejurang mbangkong...
ReplyDeleteKudu dikuatne....
DeleteKBM di tengah pandemi yang belum ketemu di skenario ku.. share dong idenya
ReplyDeleteHanya ide sederhana, yang hanya cocok di sekolah kampung pinggiran o bu.... Kwkkwkw
DeleteTeruslah menulis.
ReplyDeleteterima kasih kunjungan dan suportnya Pak... barokalloh... amin
Delete