google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': MEMBACA SUMBER INSPIRASI

MEMBACA SUMBER INSPIRASI





SUBADI

Sebagaimana banyak dibincangkan para penulis –utamanya penulis produktif-,  meskipun tidak semuanya,  bahwa menulis sebenarnya bukanlah perkara yang mudah. Menulis pada kenyataannya memang tidak gampang, sebab untuk menulis tidak hanya membutuhkan kesempatan dan energi untuk menulis, tetapi juga membutuhkan ide yang hendak ingin di tulis. Saya -mungkin juga teman-teman yang sinau nulis- barangkali juga merasakan hal yang sama bahwa untuk menulis terkadang terhambat bukan karena soal waktu, tetapi juga keringnya ide yang ada di kepala.

Tidak bisa dipungkiri, pada satu kesempatan, gugusan ide itu datang berlimpah, dan pada kesempatan yang lain terasa kering, tak kunjung menemukan ide yang klik untuk ditulis, bahkan sama sekali kering. Kayaknya ini tidak hanya dialami oleh penulis pemula saja -baru belajar menulis- , akan tetapi juga pernah dialami oleh penulis senior –penulis produktif-. Secara pribadi, bagi saya ini sangat wajar dan lumrah. Jadi tenang saja, tetap semangat dan jangan larut dalam kesunyian gelapnya ide. 

Melihat kenyataan seperti itu, menunggu ide datang dengan sendirinya kayaknya bukanlah hal yang tepat bagi penulis, apalagi penulis pemula. Terus pertanyaan yang muncul adalah bagaimana kita bisa menemukan ide menulis itu? Tentu, setiap penulis mempunyai caranya sendiri untuk menemukan ide menulis. Bisa dengan cara merenung, membaca buku, membaca koran,  menonton TV, diskusi, dan lain sebagainya. Dengan harapan, cara-cara tersebut bisa menjadi sumber inspirasi untuk menulis.

Dalam persoalah ide menulis ini, secara pribadi, saya sepakat dan ingin meneladani prinsip Pak Naim, Beliau berprinsip “Ide itu harus dicari, bukan ditunggu”, The Power Of Writing”;150. Dengan spirit seperti ini, penulis akan salalu berusaha untuk mencari sumber ispirasi yang dapat menghadirkan ide-ide yang bisa menjadi modal untuk menulis. Jika tiap penulis mempunyai prinsip demikian, kayaknya setiap hari,  dalam 24 jam itu, sangat mungkin –bahkan pasti- akan mendapatkan ide menulis, meskipun hanya 1 paragraf.

Sungguh, ini motivasi untuk saya pribadi, karena saya juga sadar bahwa saya bukanlah orang yang rajin menulis, apalagi banyak karya, akan tetapi saya telah membaca sedikit buku tentang menulis, dan rata-rata pesan yang disampaikan  itu sama, yaitu hadirnya ide menulis karena dicari, bukan sekedar ditunggu. Salah satu trik jitu dalam rangka menghadirkan ide adalah dengan cara membaca, terutama membaca buku. Karena, Buku adalah sumber inspirasi yang tak pernah kering untuk menulis, Buku, bagi saya, adalah sumber inspirasi yang tak pernah bertepi, Ngainun Naim;151. 

Hari ini saya juga kekeringan ide, dan bukti bahwa membaca adalah sumber inspirasi menulis, adalah hadirnya tulisan sederhana ini. Benar sekali, bahwa membaca dan menulis adalah dua aktivitas yang saling berkaitan. Keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Semoga tulisan sederhana ini, bisa mamacu saya untuk terus giat membaca, saya senang jika tulisan ini juga bermanfaat untuk orang lain. Amin.

28 Mei 2020, Punjul-Karangrejo-Tulungagung

4 comments:

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...