SUBADI
Sebagaimana
banyak dibincangkan para penulis –utamanya penulis produktif-, meskipun tidak semuanya, bahwa
menulis sebenarnya bukanlah perkara yang mudah. Menulis pada kenyataannya
memang tidak gampang, sebab untuk menulis tidak hanya membutuhkan kesempatan
dan energi untuk menulis, tetapi juga membutuhkan ide yang hendak ingin di
tulis. Saya -mungkin juga teman-teman yang sinau nulis- barangkali juga
merasakan hal yang sama bahwa untuk menulis terkadang terhambat bukan karena
soal waktu, tetapi juga keringnya ide yang ada di kepala.
Tidak
bisa dipungkiri, pada satu kesempatan, gugusan ide itu datang berlimpah, dan
pada kesempatan yang lain terasa kering, tak kunjung menemukan ide yang klik
untuk ditulis, bahkan sama sekali kering. Kayaknya ini tidak hanya dialami oleh
penulis pemula saja -baru belajar menulis- , akan tetapi juga pernah
dialami oleh penulis senior –penulis produktif-. Secara pribadi, bagi saya
ini sangat wajar dan lumrah. Jadi tenang saja, tetap semangat dan jangan larut
dalam kesunyian gelapnya ide.
Melihat
kenyataan seperti itu, menunggu ide datang dengan sendirinya kayaknya bukanlah hal
yang tepat bagi penulis, apalagi penulis pemula. Terus pertanyaan yang muncul adalah
bagaimana kita bisa menemukan ide menulis itu? Tentu, setiap penulis
mempunyai caranya sendiri untuk menemukan ide menulis. Bisa dengan cara
merenung, membaca buku, membaca koran, menonton TV, diskusi, dan lain sebagainya. Dengan harapan, cara-cara tersebut bisa
menjadi sumber inspirasi untuk menulis.
Dalam
persoalah ide menulis ini, secara pribadi, saya sepakat dan ingin meneladani prinsip
Pak Naim, Beliau berprinsip “Ide itu harus dicari, bukan ditunggu”, The
Power Of Writing”;150. Dengan spirit seperti ini, penulis akan salalu
berusaha untuk mencari sumber ispirasi yang dapat menghadirkan ide-ide yang bisa
menjadi modal untuk menulis. Jika tiap penulis mempunyai prinsip demikian, kayaknya
setiap hari, dalam 24 jam itu, sangat
mungkin –bahkan pasti- akan mendapatkan ide menulis, meskipun hanya 1
paragraf.
Sungguh,
ini motivasi untuk saya pribadi, karena saya juga sadar bahwa saya bukanlah
orang yang rajin menulis, apalagi banyak karya, akan tetapi saya telah membaca
sedikit buku tentang menulis, dan rata-rata pesan yang disampaikan itu sama, yaitu hadirnya ide menulis karena
dicari, bukan sekedar ditunggu. Salah satu trik jitu dalam rangka menghadirkan
ide adalah dengan cara membaca, terutama membaca buku. Karena, Buku adalah
sumber inspirasi yang tak pernah kering untuk menulis, Buku, bagi saya, adalah
sumber inspirasi yang tak pernah bertepi, Ngainun Naim;151.
Hari
ini saya juga kekeringan ide, dan bukti bahwa membaca adalah sumber inspirasi
menulis, adalah hadirnya tulisan sederhana ini. Benar sekali, bahwa membaca dan
menulis adalah dua aktivitas yang saling berkaitan. Keduanya ibarat dua sisi
mata uang yang tak terpisahkan. Semoga tulisan sederhana ini, bisa mamacu saya
untuk terus giat membaca, saya senang jika tulisan ini juga bermanfaat untuk
orang lain. Amin.
Lanjut terus Abi Furqon
ReplyDeleteSiap eyang Abi Manyu...
ReplyDeleteSami gus...
ReplyDeleteNggo gek kirim... Kkkk
Delete