S u b a d i
Bismillah. Dalam kitab al-Mafakir al-Aliyah fi l-Ma'atsir al-Syadziliyah, Abu Hasan al-Syadziliyah menyatakan sebagai berikut :
Yang kurang lebih maksudnya demikian; "Tatkala seseorang hendak berguru kepada ahli tarekat selayaknya ia harus mencermati lebih dahulu tiga hal sebelum memutuskan tarekat apa dan siapa gurunya. Pertama, mengetahui dengan pasti prinsip ajaran tarekat dari sang guru. Kedua, ketahui amalan dan doa-doa rutinnya, dan ketiga ketahui sanad atau silsilah sanad dari sang guru, apakah nyambung, muttasil atau tidak kepada Rasulullah.
--------------------------------------------------
Coba mari kita pelajari bersama ;
Aspek yang pertama, sebelum kita memutuskan untuk berguru dan tarekat apa yang akan kita ikuti, kita harus memahami seberapa pantaskah seseorang itu dijadikan guru atau panutan, tarekat beserta amalannya. Sebagai contoh, seseorang tertarik untuk bai'at tarekat Qadariyah atu Naqsyabandiyah, maka sebelum memutuskan untuk berguru dengan mursyid tarekat tersebut, maka lakukan pendalaman terlebih dahulu, dengan membaca, menggali informasi, maupun tahu persis, apa prinsip-prinsip dasar dari tarekat tersebut.
Aspek yang kedua, kita harus mengetahui amalan dan wirid dari ajaran tarekat yang hendak kita ikuti. Seperti baca shalawat, baca tahlil sekian ribu kali, dan amalan-amalan lainnya. Dengan mengetahui amalan dan wirid sebuah tarekat, kita bisa berkaca dan mengukur diri, apakah kita akan mampu menjalankan atau tidak amalan dari tarekat tersebut. Sehingga kita bisa berfikir ulang untuk meneruskan masuk di dalamnya atau mengurungkan niat. Tegasnya, sebelum membaiat diri pada paham atau ajaran tarekat tertentu, kita musti mengukur diri kita, mampu atau tidak.
Aspek yang ketiga, jika kita mau masuk dan belajar ilmu tarekat, kita harus tahu silsilah tarekat seorang guru, mursyid. Silsilah sanadnya sampai ke Nabi Muhammad atau tidak. Ketersambungan sanad menjadi dasar legitimsi ajaran sebuah tarekat, alias tarekat tersebut memang layak dan patut diikuti dan dianut. Sebaliknya, jika sanadnya ternyata terputus, tidak nyambung, maka secara otomatis ajaran tarekat tersebut tidak layak diikuti dan dipedomani. Sebab, dikhawatirkan ajaran tarekat yang tidak sambung sanadnya tersebut menjadi ajaran yang sesat dan menyesatkan.
Walhasil; Ketiga aspek ini menjadi langkah penting untuk diperhatikan dan lakukakan sebelum memutuskan tarekat apa yang akan kita masuki dan kepada siapa kita akan berguru. Langkah ini, sejatinya terkandung sebuah tujuan supaya ketika kita sudah bergabung dengan salah satu satu aliran tarekat, kita bisa semakin nyaman dalam pengembaraan spiritualitas. Sebab, dengan semakin asyik seorang salik menjalani ajaran tarekat, makin asyik pula dalam proses pencarian dan upaya ma'rifatullah. Wallahu a'lam bisshawab.
Punjul, 19 Juli 2020
Ilmu akhirot
ReplyDeleteDonyo.. .Kwkkw
DeleteNggih ustadz, siap...
ReplyDeleteKkk. . .siap.... .
Delete