S u b a d i
Bismillah. Abu Hurairah r.a menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah berfirman: " Aku tergantung kepada prasangka hambaKu terhadapKu, dan Aku menyertainya ketika ia memohon kepadaKu." H.R. Bukhari dan Muslim.
Allah adalah Ar-Rahman, Sang Pencurah rahmat bagi setiap makhlukaNya di muka bumi ini. Dia Allah adalah Sang Penjawab doa/Mujib As-sailin, maka tidak ada doa dan permohonan hambaNya yang di sia-siakan dan tak ada makhluk-Nya yang bakal terlantar.
Namun jika penderitaan dan kesusahan senantiasa mendera, lalu apa yang salah? Menjalankan shalat sudah, doa menjadi rutinitas, bahkan taqwa menjadi perhiasan.
Itulah bagian dari ujian Allah terhadap orang yang beriman. Sabarkah mereka atau bahkan akan berpaling menjadi kufur dan ingkar. Jika seorang Nabi dan Rasul saja mendapatkan ujian dariNya, padahal jelas-jelas mereka adalah kekasihNya yang terjamin, maka kita yang awam ini jika mendapatkan ujian adalah hal yang sangat wajar.
Bila mana kita, menduga bahwa Allah tak mengabulkan doa kita, maka itulah yang benar-benar akan terjadi. Namun apabila kita menaruh keyakinan dan harapan bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa kita, maka yakinlah itulah yang betul-betul terjadi.
Allah Maha Pengabul segala macam doa yang dipanjatkan hambaNya. Jika kita beranggapan Allah menolak, lalu kepada siapa lagi hambaNya akan memohon? Padahal Allah sangat pencemburu, yang benci terhadap hambaNya yang berdoa kepada selain Dia.
Tegasnya, menaruh keyakinan bahwa semua doa yang kita panjatkan akan terkabulkan dan tak kan tertolak oleh Allah adalah keniscayaan. Namun, harus pula dipahami bahwa pengabulan doa pada dasarnya terbagi menjadi tiga hal.
Pertama, langsung dikabulkan seperti apa yang menjadi permintaan kita. Kedua, diganti oleh Allah dengan kebaikan yang lain. Atau yang Ketiga, disimpan untuk dijadikan pahala bagi kita yang memohon di Hari Akhir kelak.
"Ud'unii astajib lakum" Kalau saja Allah telah menjamin terkabulnya doa kita, lantas apa yang membuat kita merana dan terus dalam kegalauan? Toh, andai kata Allah belum memberi nikmat yang melimpah, bisa jadi Allah memberi kita ganti yang lain, yang hikmahnya lebih utama ketimbang doa kita.
Yakin, bahwa Allah lebih tahu daripada kita sendiri akan apa yang kita butuhkan. Husnuzhzhan terhadap Allah adalah kuncinya. Kunci untuk terbukanya pintu-pintu rahmat Allah, demi menggapai keberuntungan di dunia dan akhirat. Aamin. Wallahu a'lam bisshawab.
Punjul, 11 Juli 2020
No comments:
Post a Comment
Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..