google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': MENUNDA KEBAIKAN DENGAN SE-JUTA ALASAN

MENUNDA KEBAIKAN DENGAN SE-JUTA ALASAN

 
S u b a d i 

Bismillah. "Engkau tidak bisa turun ke dalam sungai yang sama" [Herakelitos]. Cukup lama saya terdiam memikirkan ungkapan Herakelitos ini. Setelah beberapa saat, menemukan maksudnya, benar "sungai yang selalu mengalir, sudah dapat dipastikan airnya pun selalu diperbarui dengan air yang datang kemudian".

Dalam konteks kehidupan yang lebih luas, hidup ini selalu berubah dalam ruang dan waktu. Hari Jum'at ini pasti berbeda dengan hari Jum'at kemarin, tentunya juga akan berbeda dengan hari Jum'at yang akan datang. Jika faktanya demikian, maka bisa dipastikan kita tidak akan bisa meraih kesempatan dengan menundanya hingga esok hari.
______________________
Setiap orang kayaknya pernah punya pengalaman menunda-nunda pekerjaan, walau sebenarnya kesempatan itu ada, meskipun kadarnya berbeda-beda. Saya sendiri juga pernah melakukannya, syukurnya segera sadar dan tidak sampai fatal, hehe. Namun demikian, saya sadar bahwa sikap menunda-nunda pekerjaan, sesepele apapun pada dasarnya bukanlah sikap yang terpuji.

Dalam tulisan sederhana ini, saya ingin mengilustrasikan sikap yang oleh kebanyakan orang dicap sebagai sikap yang tidak baik ini.
-------------------------
Ada seseorang mahasiswa, suatu hari ingin menulis tugas kuliah, bikin makalah, misalnya. Setelah mandi pagi, pikirannya berkata, "supaya nanti nulisnya tenang, sarapan dulu ah!! ". Maka ia tak jadi menulis dan pergi ke warung sebelah untuk sarapan. 

Setelah makan selesai, dan kembali ke kost, pikirannya berubah lagi, " Ngerokok dan minum kopi dulu", alasannya tetap sama, supaya nanti nulis dengan tenang. Setelah itu pikirannya melayang ke hal yang lain. "Ke internet ah, sekalian mencari data". Padahal data-data yang mau ditulis sebenarnya sudah ada, cukup. 

Setelah sampai di internet, buka Google dan Facebook. Dan kemudian sibuk keasikan dengan Facebook hingga akhirnya lalai mencari data. Kemudian kembali ke kost dan melihat Teman-temannya asik bermain gitar. Lah, pikirannya malah tertuju pada teman-temannya itu. Lalu ia berfikir kembali "menulis kan bisa dilakukan nanti, setelah shalat ashar, ini ada tamu dari kost lain, sudah semestinya dihormati dan ditemui. Maka, apa yang terjadi, ya... bergabung dengan mereka. 

Di sana, ia hanya sibuk ngobrol tak karuan sana-sini, sambil ngrokok dan ngopi. Setelah ashar tamunya pulang dan yang lain masuklah ke kamar masing-masing. Dan ketika berjalan ke kamar, mulutnya menguap. Dan pikirannya berubah lagi. "Lebih baik tidur dulu, biar nanti malam badannya fresh dan ngerjain nulis makalahnya bisa lebih semangat dan serius. 

Maka, tidurlah ia sampai maghrib, setelah bangun ia mandi, dan setelah mandi berganti baju dan hendak nulis. Namun pikirannya berkata, "makan dulu ke angkring, biar nanti nulisnya kuat. Maka pergilah ia ke angkring dan makan. Setelah lama di sana, kemudian kembalilah ia ke kamar, sampai di kamar, pikirannya berkata, " Ke kamar mandi dulu, buang air dan cuci muka dulu biar lebih nyaman nulisnya ". 

Hemm, tapi lagi-lagi pikirannya berkata " Lebih enaknya tidur dulu, nanti pukul dua bangun untuk nulis sekalian tahajjud. Apa yang yang terjadi, tidurlah dengan sangat pulas dan terbangun pukul 07.30. Makalah yang sejak kemarin hendak ditulis tidak jadi dikerjakan. Padahal, pukul 08.00 nanti waktunya presentasi. 

Gedobrak,,,, karena belum membuat makalah, pikirannya masih saja berkata "Udah, gak masuk kuliah ajalah, nanti bisa-bisa dimarahin dosen, dan malu sama teman-teman". Dan ia pun tak jadi pergi kuliah. Hemmm... 
_______________
Lalu, pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah unik di atas? 
Ketika kita berfikir nanti, maknanya kita  telah memberi peluang kesibukan lain untuk masuk, sehingga pekerjaan pokok senantiasa terbengkalai. Kesempatan hari ini akan menjadi masa lampau yang tak mungkin bisa kembali, tidak ada peluang yang sama untuk ke dua kali. Dan ketika tugas atau kewajiban sudah melewati batas waktu yang ditentukan, itu hanya akan menjadi sesuatu yang tidak berguna. Semoga bermanfaat. 

Munjungan, 14 Agustus 2020











2 comments:

  1. W A K T U.....
    Waktu akan terus berjalan walaupun kita menantinya ataupun bahkan memgejarmya...

    ReplyDelete

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...