S u b a d i
Bismillah. Ada lirik lagu yang tentu sangat populer, penggalan lirik lagu Bang Haji Roma Irama ;
"Katanya enak jadi bujangan,
Hidup sendiri tanpa beban,
Susahnya jadi bujangan,
Kalau malam tidur sendirian"
Bisa jadi, jika An-Nawawi mendengar penggalan lirik lagu Bang Roma tersebut akan tersenyum sendiri. Sebab nampaknya membujang atau uzuubah telah menjadi pilihan hidupnya.
"Katanya enak jadi bujangan, Hidup sendiri tanpa beban, mungkin saja keadaan ini yang mendorong tekad An-Nawawi untuk membujang sampai wafat dalam usia 64 tahun. Nampaknya uzuubah menjadi pilihan yang sangat tepat untuk orang seperti An-Nawawi, ulama yang kesehariannya dihabiskan untuk mengajar ratusan santri dan berkarya lewat berpuluh-puluh judul kitab.
Tatkala kita membaca Al-Minhaj, karya An-Nawawi bab nikah, Beliau menjelaskan yang artinya ;
"Nikah hukumnya sunnah bagi orang yang butuh dan punya biaya, sunnah hukumnya meninggalkan nikah dan melemahkan syahwatnya dengan berpuasa. Dan jika tidak butuh nikah, maka nikah hukumnya makruh (kalau memang tidak punya biaya). Jika punya biaya, tidaklah makruh, namun yang lebih utama melakukan ibadah saja".
"Saya -An-Nawawi- berpendapat, jika memang seseorang tidak menggunakan waktunya untuk beribadah saja, maka nikah itu lebih utama baginya, yakni menurut Qoul Ashah". " wa illa fala lakin al-'ibadatu afdhalu".
Hebat sekali, mungkin kalau bukan An-Nawawi, pendapat ini hanya sebatas wacana saja. Namun bagi An-Nawawi menjadi pilihan hidupnya. Tekad ini dibuktikan oleh An-Nawawi, siang malam waktunya hanya digunakan untuk beribadah, menulis karya-karya ilmiah, mengajar, membaca Al-Quran, dan untuk berbagai dakwah.
Literatur mengatakan, bahwa disamping Beliau ini terkenal sebagai "pecinta ilmu dan pendidikan yang gigih", betapa tidak, dalam sehari saja, bisa menyampaikan kurang lebih 12 mata pelajaran dari berbagai disiplin ilmu. Mengajar, membaca, dan menulis merupakan kegiatan yang sudah menyatu dalam hidupnya. ia juga terkenal " Amat keras" melakukan kritik kapada para umara' di Damaskus. Tidak pernah merasa takut berhadapan dengan penguasa.
Pengorbanan dan tekad An-Nawawi ini nampaknya tidak sia-sia, perkembangan murid Imam Malik ini, dari hari ke hari bertambah pesat dan bahkan menjadi "fariidu Ashrihi" Atau orang yang nomor satu di zamannya. Sedangkan dalam fiqih, An-Nawawi bersama Ar-Rafi'i mendapat gelar kehormatan sebagai "Ass-Syaikhooni" Atau dua guru besar madzhab Syafi'i.
Soal karya tulisnya, sudah pasti sangat banyak sekali, diantaranya adalah Syarh Muslim, Al-Irsyad, At-Taqrib, Majmu', Al-Adzkar, Roudhatut-thalibin, Riyadus-shalihin, dan masih banyak lagi.
Hemm. Mungkin seandainya An-Nawawi atau Ma'ruf Al-Karkhi [seorang wali besar yang juga membujang] mendengarkan lirik lagu Bang Haji Roma selanjutnya :
"Susahnya jadi bujangan,
Kalau malam tidur sendirian"
Pasti akan tersenyum lebar dan mungkin juga membatin: "ahh.. Lebay lhoooo Roma, siapa bilang malam sendirian? La wong selalu sibuk dengan ibadah dan ilmu". Kwkwkwkwkkw.
Boyolangu, 12 Agustus 2020
Penuh pelajaran. Juga humor.
ReplyDeleteHehe... Dan humor termasuk suntikan imun tubuh, sangat dibutuhkan saat pandemi seperti zaman sekarang ini Pak..
DeletePenuh perjuangan dan ibadah...
ReplyDeleteKalau nikah bisa ganggu ibadahnya...
Padahal nikah itu penuh ibadah...
Semua benar...
Maka nikah nikah lah.. .Dan ibadah lah. .. Kwkkw
DeleteNikahmu kok dua kali...
ReplyDeleteAwas... Awas....
Kwkwkkw. ... Sama dengan awass awaas juga dua kali Tadz...
DeleteMembujang yang produktif pak,. Hehehe
ReplyDeleteHehehe.. Njih Mas. . .
Delete