Bismillah. Disadari atau tidak, meskipun manusia memiliki segudang kemampuan dan kekuasaan pasti tidak selalu mampu memuluskan semua harapan dan keinginannya. Apa yang ia harapkan dan apa yang ia perintahkan pasti pada suatu saat akan berhadapan dengan kenyataan di luar kemampuannya. Tertolak, terabaikan, dan tidak mendapat respon, misalnya.
Terlebih, manusia yang hakikinya memiliki sifat lemah/dhaif itu berhadapan dengan Tuhan Yang Maha Segalanya, maka sudah sepatutnya menyadari atas segala kelemahan yang manusia miliki. Buktinya, tidak semua buah dari harapan bisa menghampiri saat do'a dan pintanya ia lantunkan kepada Allah SWT.
Ya, benar sekali banyak ulama' dawuh, bahwa setiap do'a pasti akan diijabah oleh Allah SWT berdasarkan penafsiran ayat " ادعوني أستجب لكم" Al-mu'minun:60. Kendati demikian, sering juga ulama' dawuh tentang hal-hal yang dapat menjadi asbab tertolaknya sebuah do'a. Pada keterangan yang lain Nabi pun juga pernah mengingatkan kepada umatnya bahwa Allah tidak akan mengabulkam do'a dari orang yang hatinya lalai.
Salah satu ulama' yang memberikan penjelasan tentang tertolaknya do'a adalah al-Alamah Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam karyanya yang berjudul "Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah" Beliau menjelaskan 5 perkara perintang dikabulkannya do'a. 5 perkara itu sebagai berikut :
1. Memakan makanan haram dan mengenakan pakaian haram.
2. Tak henti-hentinya mendzalimi orang lain.
3. Hatinya lalai kepada Allah SWT.
4. Memutuskan tali silaturahim.
5. Membenci saudaranya sesama muslim dan tidak mau berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan.
Walhasil; itulah 5 perkara yang dapat merintangi diijabahnya do'a oleh Allah SWT. Hemat kata, kelima perkara tersebut dapat diringkas menjadi tiga perkara. Pertama sisi lahir dan batin seseorang yang kotor. Kedua buruknya hubungan seseorang dengan Allah sebab hati yang lalai. Dan ketiga buruknya hubungan seseorang kepada sesama manusia sebab melakukan kedzaliman dan penuh kebencian.
Semoga kita semua senantiasa dijaga oleh Allah SWT dari kelima perkara tersebut, sehingga pinta dan do'a kita nantinya diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT. Jika sesorang mau berfikir lebih jernih, ini juga bisa menyadarkan bahwa jabatan, kekuasaan, dan kehebatan diri bukanlah jaminan bahwa apa yang diinginkan akan selalu terlaksana. Manusia sebagai makhluk dhaif musti percaya dan sadar jika ia masih membutuhkan pertolongan dan naungan dari Allah SWT. Wallahu a'lam bissowab. Afwan....
Punjul, 14 Juli 2021
No comments:
Post a Comment
Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..