Subadi
Jika ada pertanyaan seputar kebersihan atau ketika kita ditanya soal penting tidaknya menjaga kebersihan, saya yakin dan bisa pastikan kita akan menjawab; "sangat penting". Entah jawaban itu sesuai dengan kepribadian kita atau sebaliknya. Ya, siapa sih yang akan rela memberi jawaban "tidak penting". Sekalipun kita tidak terlalu perhatian pada kebersihan, jawaban yang paling bijak dan bernilai penuh adalah jawaban "menjaga kebersihan itu penting". Seandainya ada yang bersikukuh menjawab "tidak penting" itu juga sah-sah saja. Namun, perlu dipertegas akan tingkat kewarasannya. hehe
Soal penting tidaknya menjaga kebersihan kiranya sudah tidak lagi menjadi perdebatan. Menjaga kebersihan itu bukan hanya penting, tapi penting banget sobat. Sedikit mengulik tentang kebersihan, ia berasal dari kata bersih yang artinya bebas dari kotoran. Sehingga kebersihan bisa dimaknai suatu keadaan yang menurut akal dan pengetahuan manusia dianggap tidak mengandung noda atau kotoran. Ringkas dan sederhanannya demikian.
Karakter manusia memang tidak sama alias berbeda beda, ada yang berwatak keras ada pula yang berwatak lembut. Ada yang rajin ada pula yang pemalas. Ada yang tekun ada pula yang mudah putus asa. Sehingga tidak heran jika ada orang yang selalu rapi, bersih, harum, dan selalu perhatian pada kebersihan. Tak heran pula jika ada orang yang lusuh dan cenderung tak peduli dengan kebersihan. Semua itu sebenarnya pilihan hidup dan tak ada larangan atas apa yang sudah menjadi pilihannya, sejauh tidak merugikan orang lain.
[Anak Madrasah]. Okelah... Barangkali cukup diskusi kita soal mau kita apa? perhatian pada kebersihan atau cuek padanya. Semua tergantung pribadi kita masing-masing. Akan tetapi, sebagai orang yang terdidik bahkan sebagai pendidik wajib a'in kiranya untuk menanamkan makna atas pentingnya hakikat menjaga kebersihan kepada siswa kita. Menjaga kebersihan bukan hanya menjadi kunci dari tergapainya kesehatan badan, namun lebih jauh dari itu menjaga kebersihan bisa menjadi kunci kesuksesan kita dalam meraih tujuan pembelajaran.
Begini, barang kali secara umum persepsi kita kepada siswa kita sama. Yakni, saat siswa kita hadir di sekolah waktu pagi itu, tentu mereka dari rumah sebelum berangkat ke sekolah sudah mandi, gosok gigi, pakaian yang dikenakan bersih sudah disetrika dan wangi, dan apapun yang dikenakan mulai bawah sampai atas bersih dan rapi. Ya, pastinya begitu. Orang tua mana yang tega anaknya pergi sekolah terlihat lusuh dan berantakan, terlebih siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Ya kan!
Meski semua terlihat bersih sempurna, sebagai seorang pendidik bagi saya wajib hukumnya selalu dan senantiasa memberikan perhatian penuh pada kebersihan saat sebelum, sedang, dan setelah proses belajar di kelas berlangsung. Bukan hanya mahir menyampaikan makna di balik pentingnya menjaga kebersihan. Namun juga harus mampu melihat, mengamati, dan mengelola lingkungan belajar senantiasa terjaga kebersihannya. Jangan sekali-kali mengawali proses pembelajaran di kelas jika saat itu kelasnya belum bersih dan rapi. Sebab, jika pendidik dengan sadar tetap melanjudkan pelajaran dan menyampaikan ilmu saat kelas dan lingkungannya kotor, bisa jadi ilmu yang disampaikan tidak akan mampu diserap dengan baik, bahkan tenaga dan waktu yang digunakan akan menjadi sia-sia.
Sebagai insan pendidik, terlebih mereka yang mengajar di madrasah harus fasih mengejawentahkan akan makna dan hubungan atara kebersihan dan ilmu. Sederhannya demikian, Ilmu itu sifatnya suci, tidak lagi dibantah bahwa ilmu itu sejatinya milik Allah yang maha Suci pula. Tidak lagi diperdebatkan bahwa sejatinya pula pendidik hanyalah sebagai perantara untuk menyampaikan ilmu yang aslinya milik Allah itu. Dan lebih jauh lagi, Malaikat yang hendak menurunkan ilmu ke kelas-kelas kita juga makluk Allah yang suci pula. Dari sini, dengan penuh kesadaran mari kita renungkan, apa yang terjadi jika kelas kita kumuh dan kotor. Tidak heran jika Malaikat yang hendak masuk ke dalam kelas kita yang kotor dan kumuh itu akan berbalik arah atau enggan masuk ke dalam kelas kita. Barangkali ini jadi alasan mengapa sebagian pendidik sangat peduli dan perhatian atas perlunya menjaga kebersihan lingkungan belajar.
Semua tahu, aslinya bicara soal kebersihan itu pun tidak hanya terbatas pada bersihnya tampilan fisik semata. Kebersihan juga mencakup bersihnya hati dan pikiran. Bersihnya hati akan membabaskan seseorang dari rasa iri, dengki, dan juga buruk sangka. Pada diri sendiri, guru kita, orang lain, dan juga kepada Allah sang Pememberi ilmu. Bersihnya pikiran akan membebaskan kita dari rasa jenuh, sumpek, malas, dan asal bertindak.
Maka, saya sangat tertarik ketika membaca sebuah artikel yang menceritakan kesuksesan seorang siswa MTsN 2 Kota Blitar, siswa berprestasi itu bernama Muhammad Adi Brata Tata Negoro Saputra yang mampu bersaing dan sukses meraih medali emas dalam ajang Internasional Kangaroo Mathematics Contes [IKMC] 2020. Dan sederet prestasi gemilang lainnya. Saat diwawancarai tentang kunci kesuksesannya itu, dari enam kunci suksesnya yang paling pertama sekali ia dengan tegas menjawab "Harus tetap menjaga diri dalam keadaan suci".
Hemat saya, jawaban itu perlu kita renungkan sebagai seorang pendidik dan orang tua. Pasti secara derajat, suci lebih tinggi dari pada kebersihan. Maka dari itu, tidak heran jika saat proses belajar keadaan badan kita bersih dan suci kemudian disempurnakan dengan ruang belajar yang terjaga kebersihannya akan lebih membuat pikiran bahagia, senang, sehat, dan ilmu yang kita berikan kepada siswa akan mudah masuk kepala dan sampai ke relung hatinya.
Dalam catatanya Prof. Ngainun Naim juga pernah menyampaikan dari Rika Budi Antawati: "bahwa menjaga kebersihan dan kerapian merupakan salah satu kunci sukses hidup. Satu menit yang kita gunakan untuk membersihkan rumah atau tempat kerja [unclutter] memberikan dampak positif yang sangat signifikan bagi kebahagiaan kita" _Donna Smallin Kuper_. Nah, dari sini masihkah kita acuh terhadap pentinya menjaga kebersihan dan kesucian saat proses belajar! tentu tidak kan !
Punjul, 24 Januari 2022
kebersihan sebagian dari Iman...
ReplyDeletetapi kalau makan bersih piringnya itu namanya dotan 😃😃😃
kwkwkw.... saya suka keduanya Pak... terlebih yang ke dua.... sangat suka...kwkwkw
Delete