Subadi
“Madrasah Lebih Baik,
Lebih Baik Madrasah” adalah slogan yang tak asing lagi bagi kita, orang-orang
madrasah. Dewasa ini Madrasah terus mengalami peningkatan kualitas yang sangat
signifikan. Berbagai macam ranah peningkatan kualitas madrasah pasti tidak akan
pernah hadir secara cuma-cuma begitu saja. Akan tetapi, ia bisa dicapai karena
kerja keras dan perhatian penuh yang telah dicurahkan oleh seluruh elemen
madrasah, mulai bawah hingga pusat.
Faktanya memang iya,
madrasah saat ini semakin di depan. Jika dibandingkan dengan sekolah
umum yang ada, madrasah dinilai tidak berbeda jauh. Bahkan, bisa jadi madrasah malah
lebih unggul dari pada sekolah umum. Mulai dari segi fisik/ sarpras, mata
pelajaran yang komplit, mutu dan kualitas pendidikan, prestasi yang ditorehkan
siswa, dan sumberdaya manusianya.
Jika kita amati, sangat
sering kita jumpai banyak kader-kader bangsa lulusan madrasah mampu dan cakap
bersaing dengan lulusan sekolah pada umumnya. Seperti jadi pengusaha, presiden,
ulama’, arsitek, dan lain sebagainya.
Ada beberapa fakta dan
hal-hal yang membuat kita “orang tua” akan semakin mantap menyekolahkan
putra-putrinya ke madrasah:
Pertama, sejarah mencatat bahwa madrasah telah banyak melahirkan pemimpin
di bidang pendidikan dan agama, negarawan, dan pahlawan : semisal Wahid Hasyim,
Hamka, Gus Dur, Nurcholis Majid, KH. M.A Sahal Mahfudz, dan lain sebagainya.
Kedua, Madrasah sedari dulu hingga kini tumbuh dan berkembang dari,
oleh, dan untuk masyarakat. Sangat berbeda dengan system pendidikan sekolah
biasa. Dalam sejarahnya pula madrasah memiliki akar yang kuat untuk perjuangan
bangsa dan memberantas kebodohan.
Ketiga, Madrasah hadir dengan selalu memadukan dua kurikulum; kurikulum
dari kemendikbud dan kiurikulum dari Kementerian Agama. Atau dengan kata lain,
madrasah juga memberikan materi pelajaran umum, sebagaimana sekolah-sekolah biasa
dan juga memberikan materi-materi pelajaran agama yang lebih kuat dibandingkan
dengan sekolah-sekolah biasa. Dan lebih dari itu, madrasah tidak hanya
mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan akhlak mulia.
Keempat, madrasah kini tidak lagi dianggap sebagai pelengkap system pendidikan
nasional semata. Namun, madrasah semakin menorehkan prestasi tidak hanya di bidang
tafaqquh fiddin saja, lebih dari itu madrasah mampu menorehkan prestasi di bidang yang lain, seperti riset ilmiah, kewirausahaan, lingkungan (adiwiyata), dan
sebagainya.
Kelima, madrasah hadir tidak hanya ingin mencetak kader intelektual yang
pintar saja, melainkan juga kader muslim yang berintegritas, berkarakter, dan
berkhlak mulia.
Keenam, pendidikan
madrasah konsisten menyentuh empat dimensi pendidikan, yakni dimensi pikir (
kognitif), dimensi hati (spiritual), dimensi rasa (estetika), dan dimensi raga
(fisik).
Ketujuh, Madrasah hadir dengan harapan mampu mencetak peserta didik yang memiliki pandangan keagamaan yang rahmatan lil alamin dan menghargai kearifan lokal.
Nah, dari sini masih adakah yang ragu menyekolahkan buah hatinya di madrasah ? tentu tidak kan!!!!
Boyolangu, 5 Februari 2022
mantabek dan Jossss...
ReplyDeletetrimakasih Pak....
DeleteLuar biasa racikan kata katanya
ReplyDeleteAmpun....
Delete