google-site-verification=a29cQDLicXmx_KpxGtFuPjFzKNqoMZ3FEdNxkyQfTTk Kang Badi': SAYA MANTAP SEKOLAH DI MADRASAH

SAYA MANTAP SEKOLAH DI MADRASAH

 



Subadi

“Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah” adalah slogan yang tak asing lagi bagi kita, orang-orang madrasah. Dewasa ini Madrasah terus mengalami peningkatan kualitas yang sangat signifikan. Berbagai macam ranah peningkatan kualitas madrasah pasti tidak akan pernah hadir secara cuma-cuma begitu saja. Akan tetapi, ia bisa dicapai karena kerja keras dan perhatian penuh yang telah dicurahkan oleh seluruh elemen madrasah, mulai bawah hingga pusat.

Faktanya memang iya, madrasah saat ini semakin di depan. Jika dibandingkan dengan sekolah umum yang ada, madrasah dinilai tidak berbeda jauh. Bahkan, bisa jadi madrasah malah lebih unggul dari pada sekolah umum. Mulai dari segi fisik/ sarpras, mata pelajaran yang komplit, mutu dan kualitas pendidikan, prestasi yang ditorehkan siswa, dan sumberdaya manusianya.

Jika kita amati, sangat sering kita jumpai banyak kader-kader bangsa lulusan madrasah mampu dan cakap bersaing dengan lulusan sekolah pada umumnya. Seperti jadi pengusaha, presiden, ulama’, arsitek, dan lain sebagainya.

Ada beberapa fakta dan hal-hal yang membuat kita “orang tua” akan semakin mantap menyekolahkan putra-putrinya ke madrasah:

Pertama, sejarah mencatat bahwa madrasah telah banyak melahirkan pemimpin di bidang pendidikan dan agama, negarawan, dan pahlawan : semisal Wahid Hasyim, Hamka, Gus Dur, Nurcholis Majid, KH. M.A Sahal Mahfudz, dan lain sebagainya.

Kedua, Madrasah sedari dulu hingga kini tumbuh dan berkembang dari, oleh, dan untuk masyarakat. Sangat berbeda dengan system pendidikan sekolah biasa. Dalam sejarahnya pula madrasah memiliki akar yang kuat untuk perjuangan bangsa dan memberantas kebodohan.

Ketiga, Madrasah hadir dengan selalu memadukan dua kurikulum; kurikulum dari kemendikbud dan kiurikulum dari Kementerian Agama. Atau dengan kata lain, madrasah juga memberikan materi pelajaran umum, sebagaimana sekolah-sekolah biasa dan juga memberikan materi-materi pelajaran agama yang lebih kuat dibandingkan dengan sekolah-sekolah biasa. Dan lebih dari itu, madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan akhlak mulia.

Keempat, madrasah kini tidak lagi dianggap sebagai pelengkap system pendidikan nasional semata. Namun, madrasah semakin menorehkan prestasi tidak hanya di bidang tafaqquh fiddin saja, lebih dari itu madrasah mampu menorehkan prestasi di bidang yang lain, seperti riset ilmiah, kewirausahaan, lingkungan (adiwiyata), dan sebagainya.

Kelima, madrasah hadir tidak hanya ingin mencetak kader intelektual yang pintar saja, melainkan juga kader muslim yang berintegritas, berkarakter, dan berkhlak mulia.

Keenam, pendidikan madrasah konsisten menyentuh empat dimensi pendidikan, yakni dimensi pikir ( kognitif), dimensi hati (spiritual), dimensi rasa (estetika), dan dimensi raga (fisik).

Ketujuh, Madrasah hadir dengan harapan mampu mencetak peserta didik yang memiliki pandangan keagamaan yang rahmatan lil alamin dan menghargai kearifan lokal.

Nah, dari sini masih adakah yang ragu menyekolahkan buah hatinya di madrasah ? tentu tidak kan!!!!

Boyolangu, 5 Februari 2022


4 comments:

Terimaksih telah berkenan membaca tulisan ini, komentar anda sangat saya hargai. Semoga ada manfaatnya. amin..

𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻

𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...