Ayah Bunda Sayang Kalian
Sahabat, Ayo Belajar Membaca Al-Qur'an!
Setiap orang pastinya tahu, bahwa Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat islam, mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panduan dan pedoman hidup bagi segenap kaum muslimin. Di dalamnya terkandung aqidah, ibadah, hukum-hukum, akhlak, dan sejarah.
Umat Islam tidak akan tersesat jika berpegang teguh pada Al-Quran, sebab Al-Quran merupakan pedoman hidup bagi setiap muslim. Hidup akan lebih bermakna jika dijalani dengan selalu berpegang teguh kepada Al-Quran. Oleh sebab itu umat Islam sudah seharusnya senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkannya.
Ada yang bertanya, "Bagaimana mau berpedoman pada Al-Quran jika membaca saja enggan?"
Enggan membaca Al-Quran, bagi orang dewasa biasanya lebih sering dijumpai beragam alasan, karena kesibukan kerja mencari nafkah dan lain-lain. Sehingga waktu terasa amat sempit sekali, bahkan seolah tidak ada kesempatan untuk membaca Al-Quran. Maka perlu memaksanakan diri, menentukan waktu untuk Al-Quran. Bis pilih pagi hari selepas shalat Subuh, atau sebelum tidur. Yang penting jangan sampai dalam sehari semalam sama sekali tidak menyisihkan waktu untuk membaca Al-Quran.
Alasan ke dua bisa jadi tidak membaca Al-Quran karena memang belum bisa membaca. Untuk kasus yang satu ini jawabannya hanyalah; "Harus segera belajar membaca Al-Quran". Ya, sebab sama sekali belum bisa membaca. Meskipun banyak aplikasi tutorial belajar Al-Qur'an di dunia maya dengan berbagai macam teknik dan metode. Akan tetapi yang paling utama belajar Al-Qur'an tetap lebih baik langsung kepada seorang guru. Namun, bukan berarti belajar dengan tutorial di internet itu tidak bermanfaat.
Sejatinya banyak hal yang perlu dipelajari saat belajar Al-Qur'an. Mulai dari makhraj huruf, sifat huruf, hingga tajwidnya. Karena itulah dalam belajar Al-Qur'an perlu didampingi oleh seorang guru. Hal ini menjadi penting karena kesalahan pengucapan huru-huruf dalam Al-Quran bisa jadi mengubah makna jauh dari makna yang semestinya.
Kita yang terbiasa dengan bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah, bisa saja saat mengucapkan huruf-huruf Al-Quran berbeda makhraj dan sifatnya. Karena itulah belajar Al-Qur'an perlu disempurnakan dengan ilmu tajwid dan tahsin supaya bacaan kita menjadi lebih baik dan benar.
Belajar al-Quran langsung kepada guru menjadi penting karena jika kita melakukan kesalahan saat mengucapkan kalimat yang dicontohkan, sang guru akan langsung membetulkannya. Tentu akan berbeda dengan ketika kita belajar secara otodidak. Kita bisa jadi tidak akan menyadari kesalahan yang kita buat sehingga akan merasa sudah benar sesuai contoh yang kita dengar.
Walhasil: Ayo terus belajar Al-Qur'an, agar mampu membaca dan memahami makna yang dikandung didalam ayat-ayat Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Al-Qur'an bagaikan peta yang menuntun kepada jalan hidup yang benar, di dunia hingga di akhirat. Aamin.
Punjul, 26 November 2020
Mereka Mengenaliku Sebagai Guru
Sungguh "Bunga" Sedang Memberi Pelajaran Hidup Kapada Kita
Setiap orang yang diberikan bunga tentu akan merasakan bahagia. Tidak peduli berapa jumlah bunga yang diberikan, mendapatkan bunga tentu sesuatu pengalaman yang menyenangkan. Bunga yang diberikan bisa berasal dari beragam jenis bunga, tetapi perasaan yang dimunculkan tetap sama yaitu perasaan bahagia.
Dengan belajar dari bunga, kita bisa melakukan hal-hal sederhana untuk membuat orang lain merasa bahagia dengan kehadiran kita. Tidak perlu sesuatu yang mahal atau berlebihan, asalkan perilaku kita baik, tentu sekitar kita bisa menerima dengan baik pula. Sebagai bonus, kehadiran kita bisa menjadi salah satu sumber kebahagiaan bagi sekitar.
Mandi minimal dua kali sehari bisa membuat tubuh kita bersih dan tentunya lebih sehat. Dengan mandi rutin, tentu tubuh kita akan segar, bugar, dan memiliki aroma yang enak seperti halnya bunga. Apabila kita memilih untuk tidak mandi sementara tubuh memproduksi keringat, tentu akan menyebabkan bau badan. Bau tidak sedap ini tentu mengganggu sekitar.
Lewat bunga, kita bisa belajar lebih menghormati hak orang lain untuk bernapas. Jangan sampai aroma tubuh kita yang tidak sedap membuat orang lain yang sulit berkonsentrasi bahkan terganggu pernapasannya. Jadi, apabila belum rajin mandi, mulai sekarang pastikan untuk mandi rutin minimal dua kali sehari ya! Hehe.
Terkadang kita salah dalam memaknai keindahan. Bunga yang indahnya luar biasa, suatu hari nanti akan layu dan tidak bermakna apa-apa lagi. Bunga yang tadinya merah merekah, wangi semerbak, dipuja, nantinya pasti hanya akan mengering dan hilang. Sama halnya dengan manusia, kita ini hidup sementara, tidak kekal, kecantikan dan keindahan fisik semata tidak akan memberikan manfaat apa-apa apabila tidak diimbangi kecantikan hati.
Apabila bunga bisa dikenang karena keindahannya ketika bunga itu sudah layu, maka kita sebagai manusia bisa dikenang melalui perbuatan positif kita selama hidup di dunia ini. Jadi, hari-hari yang kita miliki, jangan sampai luput dari kebaikan yang kita tebarkan.
Siapa yang tidak tahu kalau bunga di dunia ini ada beragam? Coraknya beragam, bentuknya beragam, aromanya beragam, semuanya beragam. Dari berbagai macam keragaman yang dimiliki bunga, satu hal yang pasti adalah apapun bunganya, dia cantik sesuai dengan bunga apa dia.Sama halnya dengan kita sebagai manusia. Tidak perlu iri dengan keindahan atau kecantikan orang lain. Tuhan sudah menciptakan kita sebagai bentuk paling sempurna untuk diri kita sendiri. Sebaiknya, apapun pemberian Tuhan bisa diterima dengan sebaik-baiknya dan dipenuhi rasa syukur agar hidup ini berjalan dengan tenang dan berkah.
Tidak penting membandingkan hidup sendiri dengan kehidupan orang lain. Kita tidak pernah tahu jenis batu terjal seperti apa yang dialami seseorang dalam hidupnya. Jika kita bertukar posisi, belum tentu kita mampu hidup seperti orang lain. Oleh sebab itu, kiranya hanya bersyukurlah yang lebih pantas kita utamakan dalam menjalani hidup yang kita miliki.
Seseorang yang kreatif tentu memberikan nilai lebih bagi diri orang tersebut. Sama halnya dengan bunga yang apabila semakin kreatif seseorang dalam mengemasnya, akan meningkatkan nilai jual dan nilai keindahan bunga itu sendiri.
Kita sebagai manusia bisa belajar untuk tidak pernah berhenti mengasah kreativitas. Semakin kita terasah untuk kreatif tentu saja akan lebih mudah dalam menjalani hari-hari ini dengan lebih berwarna.
Walhasil; Jangan pernah menyepelekan hal-hal kecil di sekitar kita. Bahkan dari tumbuhan bunga saja kita bisa belajar makna hidup. Memang tidak disangka-sangka, hal-hal sederhana selalu mengandung pembelajaran. Segala sesuatu pasti ada nilainya, asalkan kita mau lebih menghargai hal-hal kecil di sekitar kita, salah satunya dengan sedikit memberikan waktu untuk lebih memaknai tumbuhan bunga itu sendiri. Semoga catatan sederhana ini dapat menghibur Anda. Amin.
Punjul, 24 November 2020
Lembut Hati Muliakan Diri
Disipilin Diri, Kenapa Tidak? [ Refleksi Sebagai Pesan Diri]
Bismillah. Disiplin diri itu seperti otot. Semakin rajin kita melatihnya, semakin kuat kita. Sebaliknya, semakin kita enggan atau tidak melatihnya, semakin lemah kita. Kira-kira begitulah cara mudah membuat analog dalam rangka memahami kata disiplin. Manusia dibekali akal sehat, satu diantara gunanya memang untuk berfikir, dan sangat benar jika kita mau memikirkan ayat-ayat Allah sekalipun tidak tersurat dalam kitab suci Al-Quran.
Barangkali tidak ada orang yang tercipta sama persis di dunia ini, meskipun sejatinya jika Allah ingin membuat sama tentu bukan perkara yang rumit bagiNya. Setiap orang pasti mempunyai kekuatan otot yang berbeda, begitu juga setiap orang memiliki tingkat disiplin yang berbeda-beda. Jika kita mampu menahan napas selama beberapa detik saja, itu sebenarnya bukti bahwa kita sejatinya memiliki disiplin diri. Namun begitu, tidak semua dari kita mau mengembangkan disiplin yang kita miliki pada tingkat yang sama.
Sederhana, sekali lagi. Diperlukan otot untuk membangun otot. Maka dari itu, untuk membangun disiplin diri, kita memerlukan disiplin diri. Apakah bisa, saya yakin kita bisa, pasti bisa. Modalnya sepertinya hanya niat yang benar dan segera bertindak. Itu saja.
Pasti kita pernah menyaksikan para binaragawan, baik di TV maupun di sekitaran kita. Rata-rata mereka mempunyai otot yang kuat dan badanya sangat bugar. Tentu untuk bisa mencapai kondisi tubuh yang ideal seperti itu tidak cukup berlatih satu atau dua hari saja. Pasti butuh berlatih dengan disiplin dan pola makan yang teratur juga.
Kira-kira cara untuk membangun disiplin diri analoginya sama dengan melakukan angkat beban untuk membangun otot. Ini berarti mengangkat beban sampai mendekati batas kemampuan kita. Perhatikan ketika kita mengangkat beban, kita mengangkat beban yang mampu kita angkat. Kita memaksa otot-otot sampai kita tidak kuat lagi dan kemudian beristirahat.
Dari situ, mungkin cara dasar untuk membangun disiplin diri adalah dengan menjalani tantangan yang mampu kita selesaikan, tapi untuk menyelesaikannya kita harus bersusah payah dan mengerahkan segenap kekuatan yang kita miliki. Ingat ya, ini bukan berarti mencoba melakukan sesuatu dan gagal melakukannya setiap hari. Ini juga bukan berarti kita harus melakukan sesuatu yang dapat dengan mudah dilakukan. Kita tidak akan mendapatkan kekuatan dengan mengangkat beban yang tidak mampu kita angkat dan juga tidak akan mendapatkan kekuatan dengan mengangkat beban yang terlalu ringan.
Lalu, kalau begitu kita harus bagaimana? Kita harus memulai dengan beban atau tantangan yang dapat kita jalani, namun untuk melakukan hal itu, kita harus bersusah payah sampai mendekati batas kekuatan yang kita miliki.
Ada istilah begini "Latihan Progresif" Yang kurang lebih maknanya demikian "sekali kita sukses, kita menaikkan tingkat tantangannya setingkat lebih tinggi". Artinya, jika kita tetap mengangkat beban dengan berat yang sama setiap waktu, pasti tidak akan bertambah kuat. Demikian halnya, jika gagal menantang diri sendiri dalam kehidupan, kita tidak akan mampu untuk berdisiplin diri.
Bukan sesuatu yang benar jika kita memaksa diri kita terlalu keras saat membangun disiplin diri. Jika ada murid kita mencoba menyelesaikan seluruh pelajaran dalam semalam untuk menghadapi ujian dan keesokan harinya ia berharap bisa menyelesaikan seluruh soal ujian dengan baik dan bisa mencapai tujuan pembelajaran secara konsisten, hampir pasti dia akan mengalami kegagalan. Hal itu sama seperti kita yang pergi ke tempat fitnes untuk pertama kalinya dan mencoba mengangkat beban 300 kilogram. Kita kayaknya hanya akan terlihat bodoh, dan bahkan akan menjadi bahan tertawaan. Hehe.
Namun, Jika siswa kita hanya mampu menyelesaikan 1 lembar bacaan dalam sehari dan kita hanya bisa mengangkat sepuluh kilogram beban. Bukan sesuatu yang memalukan jika siswa kita dan tentu juga kita memulai dari apa yang bisa dilakukan. Dengan latihan secara bertahap dan istiqamah, dia akan semakin pandai, dan otot-otot kita akan menjadi semakin kuat.
Sama halnya jika sekarang kita sangat tidak disiplin, sebenarnya kita masih dapat menggunakan sedikit disiplin yang kita miliki untuk dilatih sehingga dapat menjadi semakin disiplin. Semakin kita disiplin, hidup kita tentu semakin mudah untuk dijalani. Tantangan yang pada mulanya terlihat mustahil bagi kita untuk dijalani, akhirnya akan tampak lebih ringan dan mudah. Saat kita semakin kuat, yakinlah berat beban yang sama akan terasa semakin ringan.
Yang terakhir, akan menjadi lebih cerdas dan bijak, jika kita tidak bandingkan diri kita atau siapa saja dengan orang lain. Sebab, itu sama sekali tidak akan menolong. Kata bijak mengatakan, "Jika Anda berpikir bahwa Anda lemah, orang lain akan tampak lebih kuat. Sebaliknya, jika Anda berpikir bahwa Anda kuat, orang lain akan tampak lebih lemah".
Walhasil, mari kita lihat kemampuan kita sendiri dan bercita-citalah bahwa kita akan semakin kuat saat melatih diri. Terus semangat untuk berlatih dan istiqomah. Salam sukses. Amin.
Punjul, 24 November 2020
Ormas Islam Sebagai Perekat Bangsa
Santri & Jihat Literasi [Refleksi 10 November 2020]
Pelestarian Lingkungan Hidup Bagian Dari Iman
𝗥𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻
𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘴𝘰𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪...
-
[Motivasi dalam Menuntut Ilmu] Subadi ] كلا ترم علما وتترك التعب [ “ Jangan menginginkan suatu ilmu, jika tidak mau b...
-
Ahmad Izzuddin, M.Pd.I Kekuatan Berfikir Positif [Berjumpa dengan Ahmad Izzuddin, S.Pd.I,M.Pd.I] Subadi Meskipun ak...